Kementan Program Food Estate, Kesiapan Pangan Tak Instan

oleh
banner 468x60

Kementan Program Pangan

Jakarta- Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan program Food Estate yang ditangani sampai saat ini menunjukkan hasil yang baik dan dampak positif. Program lumbung pangan di beberapa lokasi program di Pulang Pisau, Kapuas, Humbang Hasundutan, Sumba Tengah, Temanggung dan Wonosobo memberikan dampak positif bagi petani dan kawasan.

banner 336x280

“Memang tidak bisa instan, mengolah dan menyiapkan lumbung pangan baru. Kami mendengar dan memperhatikan suara-suara publik, dan berupaya secara aktif merespon baik dan menyampaikan progresnya setiap saat,” kata Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas, Rabu (27/9/2023).

Baca Juga : Duit Mahasiswa Moestopo Ditilap, Pihak Yayasan UPDM Dipolisikan

“Upaya perluasan lahan pangan melalui program Program Food dan ekstensifikasi dan intensifikasi tanam telah dilakukan secara bersamaan di lokasi food estate. Lahan ini bukan seperti di Jawa, kita butuh waktu meningkatkan kualitas tanah subur jadi lokasi food estate,” sambungnya.

Kementan mempunyai pengalaman panjang dalam menyiapkan dan mengolah lahan marginal serupa seperti di Banyuasin Sumatera Selatan, dan memang butuh waktu panjang agar kondisi lahannya optimal untuk produksi.

“Bila kita hanya berfikir hanya dengan memperkuat produktifitas lahan di Jawa saja, tidak akan cukup untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk, maka kita perlu menyiapkan peningkatan produksi dalam jangka panjang. Ingat alih fungsi lahan terus terjadi dan mengurangi luas baku sawah di Jawa dan daerah urban,” tegasnya

Karena itu, menyiapkan lahan pertanian baru yang potensial dan luas serta produktif, harus dilakukan dari sekarang. Tidak bisa dilakukan tiba-tiba atau instant”, ujarnya

“Teknologi harus masuk disana, terutama manajemen lahan dan tatakelola air. Perlu disiapkan juga benih unggul dan itu kementan telah lakukan di lokasi food eatate. Dampak positifnya juga sudah mulai terlihat,” tegas Kuntoro.

Kuntoro memberikan contoh, upaya intensifikasi di Kalteng berhasil meningkatkan produktivitas di kawasan Pulang Pisau dari tahun ke tahun. Ia mnyebut dari awal dimulai dengan hasil rata-rata 2,5 ton per ha GKP, meningkat menjadi 3,5 GKP ton per ha dan bahkan sudah mampu mencapai 5,5 ton per ha.

Menurutnya beberapa kali dikunjungi wakil rakyat Komisi IV DPR RI dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Ia menjelaskan di Sumba Tengah dilaporkan pemerintah daerah setempat telah mampu mengurangi angka kemiskinan di kawasan food estate dan sekitarnya.

“Adapun petani Wonosobo pun merasakan manfaatnya dengan Indikator terlihat dari peningkatan produktivitas panen meningkat, jaminan pemasaran komoditas dan .peningkatan pendapatan petani di kawasan food estate,’ jelasnya.

Anggota komisi IV Fraksi Golkar DPR RI, Alien Mus merepresentasikan kultur lingkungan dan kebutuhan masyarakat lokal, dan menjadi upaya Indonesia melepas ketergantungan impor pangan.

“Tidak mudah, dan pasti ada kekurangan tapi kita harus optimis. Presiden Jokowi dan Mentan juga sudah sampaikan berulang kali. upaya pembenahan dan penyempurnaan program harus intensif dilakukan. Food estate adalah usaha kita untuk kemandirian pangan, dan mengurangi impor,” kata Kuntoro.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *