Jakarta – Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan adanya penyaluran bantuan beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secara masif. Dengan masif maka akan menurunkan harga beras.
“Tujuan kita bagaimana memasifkan penyaluran beras ini, baik di pasar tradisional dan modern dilakukan penggelontoran beras agar semakin masif,” kata Budi Waseso dikutip dari Antara, Jum’at 22/9/2023.
Baca Juga : DPP NasDem Bocorkan Fungsi Tim Baja, Pemenang Anis -Cak Imin
Budi menjelaskan pihaknya juga meminta bantuan pemerintah daerah untuk bisa mengikuti penyaluran atau menjual beras kepada masyarakat untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah masing-masing.
“Insya Allah, jika ini terjadi secepat mungkin harga beras akan segera turun. Apalagi stok beras penugasan Bulog saat ini, sebanyak dua juta ton sudah selesai. Hanya tinggal beberapa kedatangan saja, tetapi secara jumlah dua juta ton beras itu, sudah selesai,” ungkapnya
Baca Juga : Bawaslu Dukung Aturan Pj. Kepala Daerah Tak Boleh Maju Pilkada
Kekuatan dua juta ton beras Bulog Sehingga, kata Budi sebanyak dua juta ton beras tersebut menjadi kekuatan Bulog minus yang dikeluarkan Bulog sekitar 640 ribu ton hingga November 2023.
“Stok Bulog secara nasional hingga sekarang ada dua juta ton beras minus yang sudah kita keluarkan. Pasti jika beras Bulog sudah digelontorkan habis, maka Bulog akan mendapatkan penugasan lagi dengan menyerap gabah,” Tegasnya.
Dia mengatakan Presiden Joko Widodo akan menugaskan kembali untuk mendapatkan tambahan satu juta ton beras supaya masyarakat tenang.
“Jadi Bapak Presiden sudah memikirkan persediaan itu. Hal ini, salah satunya akan mensuplai satu juta ton beras itu adalah Negara Tiongkok,” pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat melakukan Pemantauan Harga Beras Medium Tingkat Pengecer di Pasar Perumnas Klender Jakarta, Senin (28/08/2023) mengatakan pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk menyalurkan Beras SPHP secara masif ke outlet-outlet yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
“Hari ini kami pantau kegiatan penyaluran Beras SPHP di DKI Jakarta yang juga dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga Beras Medium di masyarakat,” ujar Arief.
Dalam pernyataannya, Arief menjelaskan Pemerintah terus berupaya untuk menjaga harga beras dengan memastikan stabilitas pasokan di seluruh pasar di Indonesia. Oleh sebab itu NFA telah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan penyaluran beras Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh wilayah Indonesia sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 9.450/kg atau kemasan 5kg dengan harga Rp 47.250.
SIGAP SPHP (Siap Jaga Harga Pasar dengan SPHP) adalah kegiatan penyaluran Beras SPHP kepada masyarakat melalui pasar rakyat, ritel modern, dan agen yang dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, terhitung mulai tanggal 28 Agustus 2023, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga Beras Medium di level wajar.
Melalui pemenuhan kebutuhan pasokan beras yang mencukupi sesuai HET, maka stabilitas harga Beras Medium di pasaran akan terjaga, sehingga daya beli masyarakat pun dapat terus dijaga. Di samping itu melalui upaya ini, laju inflasi di bulan Agustus dan September 2023 diharapkan dapat terkendali.
Pada kegiatan kali ini, dilakukan pemantauan harga beras di beberapa pasar di DKI Jakarta. Dari pantauan tersebut didapati harga Beras Medium sebesar Rp 11.000/liter. Sementara harga Beras Premium berkisar antara Rp 14.000-15.000/liter.
“Dari dua sample yang kami tinjau yaitu Pasar Perumnas Klender dan Robinson Supermarket Plaza Klender, bisa disimpulkan Beras Medium masih tersedia dan harganya masih dalam ambang batas. Maka dari situ kita gelontorkan Beras SPHP dan terus mendorong Pemerintah Daerah untuk menyusun neraca serta memperkuat cadangan pangannya,” ungkap Arief.
Baca Juga : DPP NasDem Bocorkan Tim Baja Pemenang Anis Cak Imin
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan jajarannya telah menyiapkan Beras SPHP di berbagai outlet baik pasar rakyat maupun ritel modern.
“Saya perlu sampaikan kepada seluruh masyarakat agar tidak usah takut, datang saja ke pasar-pasar, Bulog sudah menyiapkan semuanya. Beras SPHP ada di seluruh pasar dan ritel-ritel secara kontinyu,” ujarnya.
Iding pemilik toko beras Dwi Tunggal di Pasar Perumnas Klender mengaku selaku pedagang dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya Beras SPHP kemasan 5 kg yang dijualnya dengan harga Rp 47.000. Sementara untuk Beras Premium tersedia dengan harga Rp 14.000-15.000/liter.
“Dengan adanya program semacam ini kami sangat terbantu untuk menstabilkan harga. Biasanya stok beras lokal kami 3 ton sekarang hanya 2 ton karena harganya mahal. Sekarang kami punya tambahan stok Beras SPHP untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kecil,” ungkapnya.
Adapun saat ini Perum Bulog memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 1,6 juta ton. CBP tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan SIGAP SPHP serentak di seluruh wilayah Indonesia, Penyaluran Bantuan Pangan Beras (Oktober, November, Desember) sebanyak 640 ribu ton bagi 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), serta antisipasi kondisi rawan pangan akibat bencana.
Giat SIGAP SPHP Beras yang dilaksanakan melalui Perum Bulog ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta upaya pengendalian inflasi. Hal ini tentunya juga didukung oleh Pemerintah Daerah di berbagai wilayah dengan meningkatkan cadangan pangannya masing-masing.