Perebutan Suara PDIP di Jawa Tengah: “Ganjar vs Gibran”

oleh
banner 468x60

 

Jakarta, MSINews.com – Perebutan suara PDIP di Jawa Tengah (Jateng) semakin memanas, seiring munculnya dua kandidat sama-sama satu bendera. Dua kader PDIP yakni Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming Raka.

banner 336x280

Perebutan suara PDIP, Ganjar Pranowo yang sudah menjabat Gubernur Jateng, menyatakan optimisme yang sangat tinggi untuk meraih suara di kandangnya sendiri. Ia merasa memiliki konektivitas kuat dengan masyarakat Jateng, setelah memimpin provinsi selama beberapa tahun.

“Optimistis menang karena Jawa Tengah kandang banteng maka sekarang kadernya pasti siap,” ungkap Ganjar dikutip CNBC, Jumat (3/11/2023).

Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan alasannya tetap optimistis dalam persaingan politik ini. Menurutnya, Jateng merupakan daerah yang mendukung kuat PDIP, dan kader-kader partai ini telah bersiap dengan baik.

“Artinya konsolidasi yang kuat di tubuh kami tapi tentu ada plan A, plan B, plan C ya kita gak boleh sombong untuk kita bekerja dan bertemu dengan masyarakat,” kata Ganjar.

Baca juga : Polda Metro Jaya Hentikan Tilang Uji Emisi Setelah Keluhan Masyarakat

Ganjar juga membicarakan status Gibran Rakabuming Raka, kader PDIP yang memutuskan bergabung sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Meskipun Gibran telah memutuskan bergabung bersama tim Prabowo, Ganjar meyakinkan bahwa Gibran masih tetap merupakan kader PDIP.

“Sampai hari ini iya Gibran masih PDIP. Tapi saya kira sistem kepartaian kita bisa berjalan sesuai dengan yang suduah ditugaskan,” ujarnya.

Ganjar mengungkapkan keyakinannya pada sistem berjalan sesuai arahan partai, dan pengalamannya menunjukkan efisien dalam bekerja. Meskipun Jateng dianggap sebagai basis kuat PDIP, Ganjar tidak merasa terlalu percaya diri.

“Partai ini akan tetap merancang beragam strategi untuk memenangkan suara di Jawa Tengah,” tandasnya.

Ganjar menjelaskan selama dia menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, banyak menghadapi lawan-lawan dari berbagai latar belakang, termasuk mantan anggota PDI Perjuangan dan simpatisan lainnya.

“Ini menunjukkan pentingnya konsolidasi di dalam partai, tetapi juga perlunya memiliki rencana A, B, dan C untuk berinteraksi dengan masyarakat,” pungkasnya.

Perebutan Suara PDIP

Di sisi lain, Perebutan suara PDIP, Gibran Rakabuming Raka, anak dari Presiden Joko Widodo, menunjukkan komitmen besar untuk menaklukkan hati masyarakat Jateng. Ia bersama pemuda dan relawan militan yang telah lama mendukungnya, bergerak aktif dalam kampanye yang diwarnai oleh semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi.

“Saya yakin dengan semangat bapak ibu semua, dengan semangat teman-teman semua, Jawa Tengah bisa kita taklukkan,” kata Gibran usai menghadiri dialog di Joglo Jembar, Keji Muntilan waktu itu, Rabu 1/11/2023..

Lebih dari itu, Gibran berjanji untuk membawa perubahan positif dan memperjuangkan aspirasi rakyat Jateng. Ia memotivasi relawannya untuk memperkuat kebersamaan guna memenangkan hati rakyat Jateng.

“Kenapa Jawa Tengah harus saya putari dulu, karena Jawa Tengah ini paling berat. Makanya bapak ibu semua, teman-teman relawan ini nanti kerja kerasnya lebih difokuskan di Jawa Tengah,” jelas Gibran.

Baca Juga : Koordinator MAKI Ungkap Rekam Jejak Firli Bahuri dan Alex Tirta

Gibran melakukan safari politik di Jateng dan memfokuskan upaya relawannya di daerah yang pernah dipimpin oleh Ganjar Pranowo. Dia menjelaskan Jateng adalah tantangan berat, untuk meminta dukungan keras dari relawan-relawan yang akan bekerja di sana.

“Fokus untuk meraih dukungan di daerah yang menjadi lumbung suara PDIP, dan persaingan politik di Jawa Tengah akan menjadi salah satu sorotan utama dalam Pilpres 2024,” pungkasnya.

Persaingan ini, keduanya akan beradu strategi dan upaya untuk memenangkan suara partai di Jateng. Masih-masing akan berusaha keras meyakinkan warga Jateng bahwa mereka adalah pemimpin yang mampu membawa kemajuan dan kesejahteraan.

Perebutan suara PDI-P di Jateng antara Ganjar dan Gibran akan menjadi sorotan utama perjalanan politik menuju pemilihan presiden. Kedua kandidat yang memiliki pendekatan dan strategi berbeda, masyarakat Jateng akan memiliki tugas berat untuk memilih pemimpin yang dianggap paling mampu memajukan provinsi tersebut.

Beberapa bulan mendatang, menyaksikan dinamika politik yang semakin panas di Jateng, dan hasilnya akan sangat berdampak pada perjalanan politik nasional.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *