Regulasi Digital, Jokowi Sebut Payung Besar Dibuat Holistiis

oleh
banner 468x60
Jokowi Tekan Regulasi Digital Ekonomi
Jokowi menyampaikan Tekan Regulasi Transformasi Digital Lebih Holistis dalam pembukaan kongres XXV PWI 2023, di Istana Negara Jakarta, Senin, 25/9/2023.

Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pentingnya aturan dibuat otoritas untuk mengawasi teknologi (regulasi) digital bidang bisnis. Regulasi dibuat untuk mengantisipasi pesatnya kemajuan teknologi pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya regulasi tersebut harus dibuat lebih holistis agar perkembangan teknologi, potensi ekonomi baru. Ia menyebut teknologi tidak menghambat perekonomian yang sudah ada.

banner 336x280

“Payung besar regulasi tentang transformasi digital ini memang harus dibuat dengan lebih holistis. Ini sedang dikerjakan pemerintah,” kata Jokowi pesan tertulisnya BPMI Satpres terbit, Selasa 26/9/2023.

Baca Juga : Soal IKN Jokowi Tak Andalkan Pemerintah, Dunia Usaha Masuk 

“Agar perkembangan teknologi bisa. Kita harapkan dan diharapkan masyarakat. Mestinya perkembangan teknologi itu bisa menciptakan potensi ekonomi baru.. Nah ini bukan juga membunuh ekonomi dan menggerus ekonomi yang sudah ada,” sambungnya.

Jokowi mengatakan bahwa regulasi digital ekonomi dibuat untuk mengantisipasi pesatnya kemajuan teknologi. Melalui transformasi digital, pemerintah ingin memberikan payung hukum terhadap industri kreatif.

“Jadi kita beri payung hukum pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air. UMKM kita harus dipayungi dari terjangan dunia digital ini,” ungkapanya.

Jokowi menjelaskan pemerintah baru saja memutuskan aturan terkait perniagaan dimedia sosial atau social commerce di Indonesia. Ia menyebut social commerce memberikan dampak yang besar bagi pelaku UMKM di daerah-daerah.

“Tadi baru saja kita rapat terbatas memutuskan mengenai sosial media yang digunakan untuk e-commerce. Besok mungkin keluar,” katanya

“Karena dampaknya memang sangat dahsyat sekali. Kita terlambat hanya berapa bulan saja sudah efeknya ke mana-mana,” imbuhnya.

Baca Juga : Ada Hotel di IKN, Jokowi Sebut Ini Bagunan ke Dua

Jokowi menilai dunia digital tidak bisa dihentikan. Bahkan, negara-negara besar juga memiliki kekhawatiran terhadap perkembangan teknologi yang begitu pesat.

“Waktu terakhir G20 di India, enam negara berbicara secara khusus mengenai ini. AI ini. Negara-negara besar lagi. Saya menangkap ada ketakutan yang amat sangat mengenai artificial intelligence ini,” tandasnya

Jokowi menilai pengawas yang tidak ketat, lambat membuat aturan sehingga selalu didahului oleh hal-hal yang baru.

“Kita belajar yang satu belum selesai sudah muncul generative artificial intelligence. Ini barang apa lagi yang satu belum kita pelajari. AI sekarang ini,” pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *