Jakarta,msinews.com-Lembaga Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia (PADMA Indonesia) mendesak Organisasi Masyarakat (Ormas) NTT Bersatu mencabut laporan polisi terhadap Romo Patris Allegro.
Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia Gabriel Goa mengatakan, bahwa di saat NTT menjadi Provinsi Darurat Human Trafficking dan Darurat Kejahatan Seksual serta berdatangan peti jenazah dari Malaysia yang dilayani tokoh-tokoh Lintas Iman dan Agama diinisiasi Suster Lauren,PI,Mama Pdt. Emi Sahertian,Ade Ratmi,Ubu Hajah dan semua basodara di NTT, kami tidak pernah membaca dan melihat keterlibatan Ormas NTT Bersatu ikut berdoa dan menangis atas kematian tragis anak-anak NTT pulang dalam peti.

“Mereka didoakan dan dihormati harkat dan martabatanya sebagai ciptaan Tuhan tanpa memandang suku, agama,ras dan antar Golongan. Mereka yang berjuang melawan Kejahatan Human Trafficking dan kejahatan seksual di NTT tidak pernah memperdebatkan bahkan memilih mendampingi berdasarkan (SARA).
Terpanggil hati nurani karena Korban adalah Ciptaan Tuhan asal NTT yang diinjak-injak harkat dan martabat. Mereka Korban Kejahatan Kemanusiaan. Semua Pejuang Lintas Agama dan Lintas Iman bersuara dan berjuang bersama tanpa memperdebatkan Suku,Agama,Ras dan Antar Golongan (SARA).

Terpanggil nurani berdasarkan pengalaman mendampingi Korban-Korban Konflik SARA di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku maka kami dari Lembaga PADMA Indonesia (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia) menyampaikan sikap sebagai berikut :
Pertama, mendesak Ormas NTT Bersatu untuk segera mencabut Laporan Polisi di Polda NTT Terhadap Romo Patris Allegro untuk mencegah terjadinya konflik di bumi NTT(Nusa Terindah Toleransi) dan bersama-sama Pejuang-Pejuang Lintas Agama dan Iman di Nusa Tenggara Timur untuk melawan Kejahatan Human Trafficking dan Kejahatan Seksual serta membela para korban human trafificking dan Kejahatan-Kejahatan Seksual di NTT.
“Jika Ormas NTT Bersatu tetap keras kepala memproses hukum Romo Patris Allegro, apabila jika terjadi konflik di NTT maka mereka wajib bertanggungjawab karena mereka adalah pemicunya.”

Kedua, PADMA Indonesia mendesak Kapolda NTT untuk bijak dalam proses penanganan terhadap Laporan Polisi oleh Ormas NTT Bersatu terhadap Romo Patris Allegro.
“Kami tidak ingin NTT hancur berantakan seperti konflik berdarah Ambon,Poso dan Kalimantan.”
Ketiga,PADMA Indonesia mengajak Semua Lembaga Agama.dan Lintas Iman.serta Ormas dan OKP Keagamaan di Nusa Tenggara Timur untuk berkolaborasi dan menjaga bumi Flobamora menjadi Nusa Terindah Toleransi, serta berkolaborasi serius atasi stunting, human trafficking dan kejahatan seksual di bumi tercinta Flobamora. Sebagaimana yang sudah kita lakukan bersama-sama saat ini untuk Korban tanpa mempersoalkan SARA.
“If.you want Peace ,work for Justice” tutup Gabriel Goa,Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia. **