Jakarta, MSINews.com – Pagi ini, Gelora Bung Karno (GBK) di Senayan, Jakarta, dipadati oleh ratusan ribu pendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Bahkan, beberapa di antaranya telah tiba sejak dini hari. Saptoyuli Esminarti (50), Ketua Anggrek Karya Cacat Berkreasi, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama penyandang disabilitas telah sampai di GBK sejak pagi.
“Alhamdulillah kami berangkat tadi jam 1 malam, naik perahu, dan tiba di GBK jam setengah 4 pagi. Kami berdelapan, semuanya penyandang disabilitas, dan sekarang masih menunggu gelang,” ujar Yuli di area GBK.
Baca juga : BEM Trisakti Hadapi Intimidasi Menjelang Deklarasi ‘Maklumat Lawan Tirani’
Warga asal pesisir pantai utara Bekasi ini menyatakan keinginannya untuk turut serta dalam memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Yuli juga berharap agar ke depannya akan ada lebih banyak fasilitas umum yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Lebih lanjut, Saptoyuli berharap bahwa jika Prabowo-Gibran terpilih sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2024-2029, program inklusi bagi penyandang disabilitas akan diperhatikan dengan serius.
“Kami ingin benar-benar disamakan meskipun dalam kondisi yang berbeda dan kami memperjuangkan inklusi. Alhamdulillah, Bapak Prabowo Subianto sangat mendukung program inklusi. Itulah yang kami harapkan,” tambahnya.
Kampanye di GBK
Kampanye pasangan Prabowo-Gibran seharusnya dimulai pukul 13.00 WIB, namun massa pendukung telah memadati lokasi sejak pagi hari.
Nusron Wahid, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, mengatakan sekitar 500 ribu massa telah mendaftar untuk hadir dalam acara kampanye akbar hari ini.
Baca juga : Mahfud MD Yakin Hasil Survei Elektabilitas Pilpres 2024 Meleset
“Estimasi jumlah yang datang dan mendaftar hari ini sudah lebih dari setengah juta orang,” kata Nusron di Media Center TKN, Jakarta, Kamis (8/1/2024).
Untuk mengantisipasi over kapasitas, mengingat kapasitas GBK hanya 74.000 orang, pihak kampanye telah menyiapkan layar LED tambahan di area luar GBK.
“Kami menyiapkan layar LED besar di luar agar dapat diakses oleh yang lain. Kami ingin menghindari isu kapasitas yang berlebihan, seperti konser-konser awal pasca covid,” jelasnya.
