Jakarta, MSINews.com – Debat pertama Capres (Calon Presiden RI) yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) menjadi sorotan utama. Sesi tanya jawab, Ganjar Pranowo memfokuskan pertanyaannya pada rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dalam waktu terbatas.
Ganjar dengan waktu satu menit, mengajukan pertanyaan kepada calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan.
Baca juga : Survei Kompas PSI Berpotensi Tak Lolos ke DPR RI
Pasangan calon nomor tiga ini memandang IKN sebagai isu publik yang membutuhkan perhatian khusus, terutama mengingat kondisi Jakarta saat ini.
“Mas Anis apa pendapat mas Anis ketika kemudian Indonesia sentris itu ingin dibangun mimpi besar anak bangsa sejak presiden sebelumnya ingin dibangun untuk memindahkan IKN dari Jakarta,” kata Ganjar pada pertayaan, Rabu malam 13/12/2023.
Pertanyaan Ganjar kemudian diarahkan pada polusi yang muncul selama masa kepemimpinan Anies Baswedan.
Dia ingin mengetahui pendapat Anies mengenai transformasi Indonesia menjadi negara sentris, terutama dalam konteks pemindahan IKN yang menjadi asa besar bagi anak bangsa sejak pemerintahan sebelumnya.
Anies Baswedan merespons dengan menyatakan bahwa masalah di Jakarta perlu diselesaikan dengan membangun transportasi umum dan menambahkan taman berbasis listrik.
Menurutnya, langkah-langkah tersebut akan menciptakan Jakarta sebagai kota yang nyaman, aman, dan sehat.
Calon presiden nomor satu juga menyoroti pentingnya tidak meniru model pemerintahan Belanda yang meninggalkan kota tua tanpa penyelesaian masalah.
“Perlunya menghadapi masalah yang mendesak dan menyelesaikan hal-hal yang masih menjadi prioritas di depan mata,” jawab Anies.
Lebih lanjut, Ganjar menyimpulkan bahwa Anies Baswedan tampaknya berada dalam posisi oposisi terhadap beberapa kebijakan, termasuk terkait IKN.
Dalam waktu satu menit, Anies menanggapi bahwa produk hukum seperti ini tidak melibatkan proses dialog publik yang komprehensif sebelum menjadi undang-undang.
Anies Baswedan menekankan bahwa negara ini adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan.
Dia mengajak untuk memberikan ruang kepada publik dalam proses pembahasan peraturan sehingga masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam membangun kebutuhan yang mendesak untuk rakyat.
Pernyataan Pamungkas Calon Presiden dalam Segmen Terakhir Debat Terakhir
Debat terakhir jelang pemilihan presiden, calon nomor urut Satu, Anies Baswedan, menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi dan memberikan pelayanan terbaik.
Ia menekankan pentingnya menjunjung tinggi etika dan menciptakan negara hukum, memperingatkan bahwa pilihan di persimpangan antara negara hukum dan kekuasaan yang diatur oleh penguasa.
Anies menyoroti pentingnya kepemimpinan yang memberikan contoh dalam menghadapi pelanggaran etika.
Sementara itu, calon nomor urut Dua, Prabowo Subianto, menggarisbawahi perjalanan panjang perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
Prabowo menekankan pentingnya bersatu dan tidak memecah belah, mengajak semua pihak untuk bekerja sama demi kemajuan, keadilan, dan penghapusan kemiskinan serta korupsi. Ia menyoroti perlunya persatuan untuk mencapai cita-cita besar sebagai negara maju dan makmur.
Baca juga : DPR Ingatkan Negara Harus Berdaulat Kuasai Jaringan Telekomunikasi
Di sisi lain, calon nomor urut Tiga, Ganjar Purnomo, memberikan penekanan pada pelayanan kepada kelompok rentan, seperti perempuan. Ia menggambarkan dirinya sebagai pemimpin yang mendengarkan sejarah dan mencoba memahami berbagai persoalan masyarakat.
Ganjar menunjukkan komitmen terhadap pemberantasan korupsi dan menegaskan dukungannya terhadap keadilan.
Dengan pernyataan pamungkas yang kuat, ketiga calon presiden berusaha meyakinkan pemilih bahwa mereka memiliki visi dan komitmen untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Pemilihan presiden yang semakin dekat akan menjadi penentu arah negara ini dalam beberapa tahun ke depan