Jakarta, MSINews.com -Kabag pemberitaan KPK, Ali Fikri, merespon terkait dugaan keterlibatan oknum petinggi dari lebih dari dua partai politik dalam proyek-proyek di Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Klaim ini muncul dalam konteks kasus dugaan pemerasan yang melibatkan Ketua KPK nonaktif, Firli Bahuri.
Menurut Ali Fikri, kasus SYL di KPK tidak bersinggungan dengan kasus yang menyeret Firli Bahuri di Polda Metro Jaya.
Baca juga : Kuasa Hukum SYL Berberkan Skandal Korupsi dan Pemeriksaan
“Yang jadi persoalan di Polda dengan tersangka Pak FB (Firli Bahuri) ini bukan (kasus) SYL yang sekarang. Itu beda,” ujar Ali, dikutip detik.com, Kamis 7/12/2023.
Sementara, KPK sedang mengusut tiga klaster korupsi di Kementan, termasuk pemerasan, pengadaan sapi, hingga hortikultura. Ali menjelaskan bahwa perbuatan Firli Bahuri tidak terkait dengan kasus pemerasan SYL di Kementan yang juga menyeretnya sebagai tersangka di KPK.
“Saat ini, ada tiga klaster kasus dugaan korupsi di Kementan yang tengah diusut KPK. Salah satunya telah menetapkan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka,” ungkap Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata.
Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango, menjelaskan bahwa laporan dugaan korupsi pengadaan sapi di Kementan sudah naik ke tahap penyelidikan.
“Laporan itu telah digelar untuk dilakukan penyelidikan. Terakhir kami catat sudah digelar untuk dimunculkan, laporan tahun 2020,” kata Nawawi.
Dalam klaster pemerasan di Kementan, KPK telah menetapkan dan menahan tiga tersangka, termasuk eks Mentan Syahrul Yasin Limpo. Para tersangka tersebut adalah Syahrul Yasin Limpo, Kasdi Subagyono (Sekjen Kementan), dan Muhammad Hatta (Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan).
KPK terus menggali informasi untuk mengungkap dugaan korupsi yang melibatkan oknum petinggi partai politik dalam proyek-proyek Kementan. Penyelidikan masih berlangsung untuk mengidentifikasi peristiwa pidana dan pelaku yang terlibat.
Berita sebelumnya, Kuasa hukum eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Djamaluddin Koedoeboen, mengungkapkan dugaan keterlibatan oknum petinggi dari lebih dari dua partai politik dalam proyek-proyek di Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Klaim tersebut muncul dalam konteks kasus dugaan pemerasan yang melibatkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Firli Bahuri.
“Lebih dari dua partai politik lah yang diduga terlibat dalam permasalahan itu. Ada oknum ya oknum. Oknum petinggi partai,” kata Djamaluddin dikutip Liputan6.com, Rabu (6/12/2023).
Baca juga : Firli Bahuri, Selesai Diperiksa Dewas Terkait Pelanggaran Etik
Menurut Djamaluddin, petinggi parpol ini diduga terlibat dalam beberapa proyek di Kementan, yang kemudian berujung pada upaya pemerasan oleh Firli Bahuri terhadap Syahrul Yasin Limpo.
Namun, ia menolak merinci nama-nama partai yang terlibat, menyatakan bahwa pengungkapan tersebut dapat memengaruhi kondisi politik, terutama menjelang Pemilihan Presiden dan Pemilu 2024.
“Ini terkait dugaan keterlibatan mereka di beberapa proyek di Kementan, sehingga terjadi pemerasan dari FB selaku ketua KPK nonaktif terhadap Pak SYL,” ujarnya.