Jakarta, MSINews.com – Survei terbaru Litbang Kompas yang dilakukan pada November-Desember 2023 mengindikasikan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bersama 8 lainnya berisiko tidak mencapai ambang batas 4 persen pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Menurut survei tersebut, tingkat keterpilihan PSI mencapai 2,6 persen pada Desember 2023, dengan kenaikan 1,8 persen dalam empat bulan.
Meski mengalami peningkatan elektabilitas, PSI belum berhasil menembus ambang batas parlemen yang ditetapkan.
Baca juga : DPR Ingatkan Negara Harus Berdaulat Kuasai Jaringan Telekomunikasi
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang saat ini memiliki kursi di DPR, juga tercatat dengan elektabilitas 2,4 persen, menempatkannya di urutan ke-10 dan tergeser oleh PSI dalam kurun waktu empat bulan.
Kenaikan elektabilitas partai ini sebesar 0,8 persen, namun demikian, belum cukup untuk mengamankan posisinya di parlemen.
Adapun tujuh partai lain yang diprediksi tidak akan lolos ke DPR akibat elektabilitas di bawah 4 persen meliputi Partai Perindo, Partai Buruh, PBB, Partai Ummat, Partai Garuda, Partai Gelora, dan Partai Hanura.
Survei Litbang Kompas juga mencatat bahwa pada saat yang sama, 17,3 persen responden belum memutuskan pilihan politik mereka.
Angka ini mengalami peningkatan sebesar 5,9 persen sejak bulan Agustus 2023, memberikan dinamika yang signifikan dalam persaingan politik.
Survei ini dilakukan pada 29 November hingga 4 Desember 2023, mencakup 38 provinsi dengan metode penelitian pencuplikan sistematis bertingkat.
Ambang batas kesalahan survei sebesar +/-2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, memberikan gambaran akurat mengenai pergerakan elektabilitas partai-partai tersebut.
Baca juga : Ganjar Pranowo, Selidiki Penyebab Anjloknya Elektabilitasnya Menjadi 18%
Sebagai informasi tambahan, survei serupa yang diselenggarakan oleh Indikator Politik Indonesia pada Oktober-November 2023 juga menghasilkan prediksi serupa, dengan 10 partai termasuk PPP, Perindo, dan PSI yang berpotensi tidak mencapai ambang batas parlemen.
Perlu diperhatikan bahwa hasil survei selalu dapat berubah seiring perkembangan dan dinamika politik yang terus berkembang.