Makna Kamis Putih Bagi Umat Katolik

Seorang Imam Katolik Membasu Kaki 12 Murid pada Malam Perjauman Terakhir Perayaan Kamis Putih Umat Katolik (Foto:Istimewa)
banner 468x60

Jakarta,msinews.com-Kamis Putih dalam Pekan Suci menjelang Wafat dan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus telah dirayaka pada Kamis Sore hingga malam,28 Maret 2024.

Perayaan Ekaristi Malam Kamis Putih adlah sebuah momen untuk mengenang perjamuan Tuhan Yesus bersama ke-12 muridnya yang disebut dengan Perjamuan Malam Terakhir sebelum Yesus diadili pada hari esik atau Jumat Agung.

banner 336x280

Pada perayaan ini memiliki makna agar kita mampu mengenangkan kembali Perjamuan Terakhir yang dilakukan Yesus pada malam sebelum Ia disalibkan.

Menurut Romo Yakobus Sriyatmoko, SX , Magister Novis dari Serikat Xaverian bahwa faktanya dalam Perjamuan Terakhir Yesus ini Yesus mengadakan Sakramen Ekaristi dimana Ia memberkati roti menjadi tubuh-Nya dan anggur menjadi darah-Nya sendiri.

Tadrisi inilah yang diulang oleh para Imam pada perjamuan Kamis Putih atau disebut juga mengkonsekrasi roti menjadi tubuh Kristus dan anggur menjadi darah Kristus.

Dalam Perayaan Ekaristi Kamis Putih ini diawali dengan Imam yang akan mengajak seluruh umat untuk mengenang kembali apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, yakni mengadakan perjamuan malam terakhir dengan mengkonsekrasi roti dalam rupa hosti menjadi tubuh Kristus dan anggur menjadi darah Kristus.

Jadi, hal tersebutlah yang menjadi bagian terpenting dalam Perayaan Ekaristi Kamis Putih.

Pada momen ini seluruh umat juga diharapkan menyadari pemberian terindah dari Tuhan Yesus berupa tubuh dan darah-Nya sebagai makanan dan minuman bagi kita.

Rangkaian Perayaan Ekaristi Kamis Putih akan dikenangkan juga momen saat Yesus membasuh atau mencuci kaki para muridNya.

Selanjutnya, pada saat pembasuhan kaki, Romo Yakobus mengatakan seorang Romo akan melakukan dengan penuh konsentrasi dan sungguh-sungguh, sambil ia mengenang dan mengulang apa yang dilakukan Yesus pada malam Perjamuan Terakhir.

Selanjutnya setelah Perayaan Ekaristi selesai dilanjutkkan dengan perarakan Hosti Kudus atau Sakramen Maha Kudus  menuju ke suatu tempat dimana Hosti ini ditahtakan sebagai bentuk hormat kita kepada Yesus Kristus yang hadir di tengah kita dalam rupa Hosti Kudus.

Lanjut Romo Yakobus bahwa untuk merayakan Ekaristi Kamis Putih tak hanya bisa dilakukan di gereja saja, tetapi umat Katolik bisa merayakannya di Kapel yang dipimpin oleh seorang Imam.

Biasanya, kata dia, untuk komunitas-komunitas calon imam, mereka merayakan Ekaristi Kamis Putih di Kapel Biara mereka masing-masing. Hal ini karena mereka ingin mensyukuri anugerah imamat yang Tuhan berikan kepada mereka.

Dengan Sakramen Imamat yang mereka terima mereka bisa mengkonsekrasi roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus. ** dom.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *