Ke Lumajang, Gus Ipul Ajak Pemda dan Pilar Sosial Naikkan Kelas KPM Lewat Pemberdayaan

banner 468x60

Lumajang,msinews.com — Pemberdayaan menjadi kata kunci dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Hal ini ditegaskan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat berdialog dengan 294 pilar sosial di Pendopo Aria Wiraraja, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (30/5/2025).

“Bansos itu sementara, berdaya selamanya. Maka di era Presiden Prabowo, aspek pemberdayaan kita perkuat, agar masyarakat tidak hanya bertahan hidup, tapi bisa mandiri,” ujar Gus Ipul.

banner 336x280

Turut hadir dalam pertemuan ini Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar, Sekretaris Daerah Agus Triyono, Ketua DPRD Oktafiyani, jajaran OPD, dan para tamu undangan.

Gus Ipul menjelaskan bahwa perubahan paradigma dari perlindungan sosial menuju pemberdayaan menjadi dasar terbentuknya Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat oleh Presiden Prabowo.
“Tujuannya jelas, agar bansos dan pemberdayaan berjalan seimbang. Jangan sampai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) larut menikmati bantuan, tapi semangat bangkitnya hilang,” kata dia.

Menteri Sosial juga mengajak pemerintah daerah Lumajang untuk fokus pada program-program pemberdayaan yang berbasis data. Menurutnya, keberhasilan intervensi sosial sangat bergantung pada ketepatan data, di sinilah peran Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi sangat penting.

“Semua intervensi harus berbasis DTSEN. Jangan hanya berdasarkan katanya camat atau kepala desa. Kalau datanya belum tepat, perbaiki. Tapi jangan abaikan DTSEN. Ini tolong betul-betul dijaga. Ibu Bupati dan Pak Sekda adalah penentu akurasi data di daerah,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga memperkenalkan model pemberdayaan berbasis potensi lokal. Salah satunya adalah pemanfaatan pelepah pisang untuk diolah menjadi kertas bernilai ekonomi tinggi.
“Lumajang ini sentra pisang. Maka sangat cocok dikembangkan model pemberdayaan berbasis pelepah pisang,” katanya.

Usulan ini disambut baik oleh Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar. Ia menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Kemensos terhadap pengentasan kemiskinan di Lumajang.

“Kehadiran Gus Ipul hari ini bukan cuma membawa semangat, tapi juga solusi. Beliau datang membawa alat, pelatihan, bahkan pembeli produknya sudah disiapkan. Ini langkah konkret—pasarnya disiapkan, lalu orangnya dilatih dan dibantu,” ujar Indah.

Sebagai tindak lanjut, Kemensos akan melatih warga dari dua desa, yakni Desa Ranuyoso (Kecamatan Ranuyoso) dan Desa Klanting (Kecamatan Sukodono), untuk mengolah pelepah pisang menjadi produk yang bernilai jual.

Indah menjelaskan bahwa Lumajang memiliki lebih dari 6.000 hektare lahan pohon pisang, tersebar di wilayah Senduro, Pasirian, hingga Tempursari, termasuk di lahan-lahan Perhutani.

“Di Senduro, hampir setiap pekarangan pasti ada pohon pisang. Jadi sumber daya ini sangat potensial,” kata dia.

Lebih lanjut, Bupati Indah juga mendukung penuh upaya graduasi KPM Program Keluarga Harapan (PKH). Ia membagikan kabar gembira, bahwa satu anak KPM dari Desa Ranuyoso telah berhasil lulus sarjana, dan tahun ini akan menyusul empat anak KPM lainnya diwisuda.

“Mudah-mudahan makin banyak KPM yang mandiri dan tidak lagi bergantung pada bansos,” ujarnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *