Terkuak: Bahan Mentah RI Pernah Disedot Habis Negara Luar, Ini Kata Erick Thohir

oleh
banner 468x60

Jakarta, Infomsi.News–Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan salah satu alasan hilirisasi karena bahan mentah Indonesia pernah disedot habis oleh sebuah negara.

“Tadinya raw material (bahan mentah) kita di-absorb (diserap) untuk industrialisasi sebuah negara, saya enggak mau sebutin siapa,” kata Erick dalam seminar di Auditorium Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta Selatan, dikutip cnni Selasa (15/8).

banner 336x280

Erick tak ingin luka lama itu terulang dan menegaskan hilirisasi sumber daya alam (SDA) kini menjadi fokus utama Indonesia. Menurutnya, Indonesia bakal menjadi pemain utama dalam rantai pasok dunia, sekaligus menjaga keseimbangan global.

Erick mengklaim sederet perusahaan kenamaan dunia kini tertarik berinvestasi di Indonesia. Erick menyebut nama-nama beken, seperti Volkswagen, Hyundai, hingga Ford.

“Ini yang kita lakukan distribusi kebutuhan raw material untuk ekosistem electric vehicle (EV) dunia, tapi tidak salah dong kalau kita ingin pastikan sebagian produksinya di Indonesia? Bukan hanya raw material saja, industrialisasi harus terjadi di sini,” pungkasnya

Dilangsir CNNI Hilirisasi memang menjadi program kebanggaan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, Jokowi mengklaim hilirisasi sukses membuka keran lapangan kerja sampai 40 kali lipat.

Ia mencontohkan hilirisasi nikel di Sulawesi Tengah yang sanggup mempekerjakan 71.500 orang. Padahal, Jokowi menyebut sebelumnya hanya 1.800 tenaga kerja terserap dalam pengolahan nikel di wilayah tersebut

“Kemudian di Maluku Utara sebelum hilirisasi hanya 500 orang, setelah hilirisasi menjadi 45.600 pekerja yang bekerja di hilirisasi nikel di sana,” klaim Jokowi dalam Pengukuhan Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028 di Jakarta Pusat, Senin (31/7).

Jokowi juga tak gentar dikritik banyak pihak, termasuk Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri yang menyebut 90 persen keuntungan hilirisasi Indonesia dinikmati China.

Tak hanya nilai tambah yang jumbo, Jokowi mengatakan negara mengantongi pendapatan pajak lebih besar dari hilirisasi bahan mentah, khususnya nikel.

“Hitungan dia bagaimana. Kalau hitungan kita ya, contoh saya berikan nikel, saat diekspor mentahan setahun kira-kira hanya Rp17 triliun. Setelah masuk ke industrial downstreaming, ada hilirisasi, menjadi Rp510 triliun,” ujar Jokowi membantah tudingan Faisal Basri di Stasiun Dukuh Atas, Kamis (10/8).

“Bayangkan saja, kalau kita ambil pajak dari 17 triliun sama yang dari Rp510 triliun besar mana? Karena dari situ, dari hilirisasi, kita akan dapatkan PPN, PPh badan, PPh karyawan, PPh perusahaan, royalti, bea ekspor, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), semuanya ada di situ. Coba dihitung saja, dari Rp17 triliun sama Rp510 triliun besar mana?” imbuhnya (ror)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *