Jakarta, InfoNews--Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi memecat Budiman Sudjatmiko sebagai kader. Pasalnya Ketua Umum PDIP, Megawati dan Sekjenya Hasto Kristiyanto, sudah menandatangani surat pemecatan politisi Jawa Timur dapil VII itu.
Lebih dari pada itu Budiman dikeluarkan dari partai diduga buntut dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Dilangsir halaman CNNIndonesia.com menerima salinan surat tersebut dan dibenarkan omsiNeeh politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus.
“Setahu saya hari ini sudah dikirim kurir ke rumah budiman,” kata Deddy saat pada awak media dikutip Jum’at 25/8/2023.
Budiman membenarkan sudah dipecat sebagai kader PDIP. Ia juga mengaku belum berpikir untuk bergabung ke partai baru.
“Benar (sudah dipecat PDIP). Saya meneruskan apa yang sudah saya lakukan saja. Belum berpikir gabung ke manapun,” kata Budiman melalui pesan singkat
Budiman bergabung bersama partai berlambang Banteng itu sejak 2004 silam. Namun pria kelahiran 1970 ini sudah memiliki sepak terjang dalam kancah perpolitikan jauh sebelum itu.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko secara resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dalam acara deklarasi Prabowo Budiman Bersatu atau Prabu di Semarang, Jumat, 18 Agustus 2023. Budiman mengajak semua pihak untuk menatap masa depan supaya lebih cerah.
“Kita lupa jika ada masa depan. Oleh karena itu, kita harus melihat ke masa depan, sesekali kita bisa melihat ke belakang,” kata Budiman.
Budiman mengaku dirinya sebagai seorang pribadi yang biasa mengambil risiko dalam melangkah berpesan kepada Prabowo agar memajukan kesejahteraan umum, koperasi, badan usaha milik desa (BUMDes), hingga menata jaminan sosial apabila nanti mendapat amanat menjadi Presiden RI di 2024.
Langkah Budiman itu pun menuai kecaman dari rekan satu partainya. Pasalnya, PDIP sudah mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden yang akan mereka usung pada Pilpres 2024.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, pada hari yang sama, menyatakan mereka akan memutuskan hukuman secepatnya. Menurut Hasto, hanya ada dua pilihan untuk Budiman, dipecat atau mundur dari PDIP.
Budiman sempat menjawab soal dua opsi itu. Dia menyatakan tak akan mundur dari PDIP dan berharap tidak dipecat. Dia pun sempat menjelaskan alasannya kenapa memberikan dukungan kepada Prabowo dan tak mau mundur.
Mantan aktivis 98 itu juga sempat meminta agar PDPI memberikannya kesempatan untuk menjelaskan alasan dukungannya itu. Akan tetapi, PDIP tampaknya tak memberikan kesempatan itu kepada Budiman dan memilih langsung memecatnya. (ror)