Bandung,msines.com- Menteri Sosial Saifullah Yusuf mendorong lulusan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekkesos) Bandung membantu mengentaskan masalah sosial demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pernyataan ini disampaikan Mensos saat memberikan sambutan di hadapan 518 wisudawan di Sasana Budaya Ganesha ITB, Rabu (25/9/2024).
Secara khusus, Mensos meminta para wisudawan yang merupakan generasi penerus bangsa agar menjadi generasi yang cerdas dan mau menerima perubahan, terutama dalam menghadapi pesatnya perkembangan teknologi.
Mensos Saifullah, yang akrab disapa Gus Ipul, mengatakan masalah kesejahteraan sosial di masa depan akan semakin kompleks sehingga memerlukan penanganan komprehensif. Menurutnya terdapat enam masalah kesejahteraan yang menjadi fokus, yaitu kemiskinan, bencana (alam, non alam, sosial), penyalahgunaan NAPZA, masalah anak, kemiskinan komunitas adat terpencil (KAT) dan pekerja migran.
“Yang penting kita ingin lulusan dari lembaga ini bisa berkiprah dengan baik di tengah-tengah masyarakat,” katanya seraya mengatakan profesi pekerjaan sosial menjadi penting terutama dalam menangani kelompok rentan.
Sejumlah 518 wisudawan hadir pada wisuda kali ini dengan rincian Program Magister Terapan Pekerjaan Sosial 32 orang, Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 306, Program Sarjana Terapan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial 82 orang, dan Program Sarjana Terapan Rehabilitasi Sosial 98 orang.
Saat ini Poltekesos Bandung memiliki 2.202 mahasiswa dari 4 program studi yaitu Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial, Program Sarjana Terapan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial, dan Program Sarjana Terapan Rehabilitasi Sosial, serta Program Magister Terapan Pekerjaan Sosial.
Kemensos berencana melakukan pengembangan Kampus II Poltekesos di atas lahan 14,9 hektar di Soreang, Kabupaten Bandung dengan pengkajian program studi baru yaitu Penyuluhan Sosial, Kewirausahaan Sosial, Program Doktor Terapan Pekerjaan Sosial, Program Studi Profesi Pekerja Sosial.
Rencana ini akan disampaikan oleh Gus Ipul kepada presiden terpilih Prabowo Subianto, mengingat tantangan masalah sosial ke depan yang semakin kompleks sehingga membutuhkan lebih banyak pekerja sosial dan tenaga kesejahteraan sosial lainnya.
“Kita tahu lembaga ini terus berbenah. Tadi direncanakan untuk membangun kampus II supaya bisa menerima lebih banyak lagi mahasiswa,” ujar Mensos.