JAYAPURA,MSINEWS.COM – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah bagi korban gempa di Jayapura, Jumat 13 Oktober 2023.
Gempa pada Kamis 9 Februari 2023 pukul 15.28 WIT tersebut bermagnitudo 5,4 dan menyebabkan 4 orang meninggal dunia, sejumlah bangunan rusak dan banyak warga masih mengungsi hingga kini.
Berangkat dari kondisi tersebut, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bekerja sama dengan Uskup Jayapura Yanuarius Teofilus Matopai You melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah bagi masyarakat terdampak.
Mensos mengatakan pembangunan rumah merupakan respon terhadap aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui Keuskupan Jayapura.
“Jadi, ada pengajuan dari warga yang kehilangan rumah akibat gempa. Kemudian dicari lahan dan ketemulah di sini,” kata Mensos dalam keterangannya di hadapan media setelah acara peletakan batu pertama, di Muaratami, Jayapura.
Menurut Mensos, pihaknya sengaja mencari lahan yang aman dalam pembangunan rumah untuk mengantisipasi bencana susulan.
Kemensos tidak ingin rumah yang dibangun di tepi lereng yang berpontensi longsor atau di atas lahan yang tanahnya labil. Karena itulah dibutuhkan waktu untuk mencari lahan yang tepat karena Kemensos harus berhati-hati dan berkoordinasi dengan banyak pihak.
Kini sudah ditetapkan pembangunan rumah akan dilakukan di Koya Barat, tepatnya di Jalan Rama, Desa Holtekamp, Kecamatan Muaratami, Jayapura. Saat ini, proses pembebasan lahan sudah dilakukan dan sedang dalam proses persetujuan dari Kantor Pertanahan setempat. Rumah yang akan dibangun sebanyak 72 unit dengan tipe 36/72 dan akan berdiri di atas lahan seluas 19.865 meter persegi.
Sementara itu, Ketua Tim relokasi dari Keuskupan Jayapura, Teddy Gosal menyebut sebanyak 72 KK direncanakan akan menempati lokasi ini saat pembangunan selesai. Mereka merupakan masyarakat terdampak yang berasal dari dua lokasi.
“Asal wilayah korban gempa dari daerah Dok 5 Atas dan Angkasa Jayapura,” ujarnya.
Selain membangun rumah, di lokasi tersebut juga akan dibangun sarana penunjang seperti lapangan bermain, aula dan kantor kampung, serta sarana peternakan ayam dan babi. Rencananya, pembangunan akan rampung dalam delapan bulan ke depan atau Juni 2024.