Surabaya, MSINews.com – Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim untuk meningkatkan anggaran riset sebelum pergantian presiden.
Keputusan ini diambil setelah Jokowi mendapatkan inspirasi dari kunjungannya ke Amerika Serikat dan Vietnam, di mana kedua negara tersebut menunjukkan komitmen serius terhadap penelitian dan para peneliti.
Baca juga : Ganjar Percaya Pemenang Pilpres Sudah Kelihatan, Jokowi Ucap Duka Cita
“Pak Nadiem, anggarannya diperbesar. Enggak apa-apa dimulai tahun ini. Nanti kan sudah ganti presiden, tetapi dimulai itu yang gede. Jadi, presiden yang akan datang pasti mau tidak mau melanjutkan,” ujar Jokowi pada pembukaan Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia di Surabaya, Senin 15/1/2024.
Jokowi menekankan bahwa peningkatan anggaran tersebut akan didistribusikan untuk mendukung riset di semua perguruan tinggi.
Dia menilai perguruan tinggi harus memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan penelitian, dan hal ini dapat terwujud dengan adanya anggaran yang memadai.
“Entah itu 01, entah itu 02, itu entah 03 (yang menang pilpres), tetapi dimulai dulu. Enggak mungkin kalau Pak Nadiem sudah menambahkan banyak, presiden yang akan datang motong, enggak berani,” tambah Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mencermati penambahan anggaran untuk mendorong peningkatan lulusan S2 dan S3 di Indonesia.
Ia menyebut rasio lulusan pascasarjana di Indonesia masih sangat kecil, hanya 0,45 persen dibandingkan dengan Malaysia dan Vietnam yang sudah mencapai 2,43 persen.
“Saya minggu ini akan rapatkan ini dan mengambil kebijakan, policy, untuk mengejar angka yang masih 0,45 persen,” ungkap Jokowi, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia seiring dengan dukungan anggaran riset yang lebih besar.