Jakarta, MSINews.com – Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memberikan klarifikasi terkait isu Wings Group dan Djarum yang disebut keluar dari Konsorsium Investor Infrastruktur Kebangsaan (IKN).
Sebelumnya, terdapat perbedaan data antara dokumen Kaleidoskop Investasi IKN 2023 dan informasi yang disampaikan oleh Otorita IKN pada September 2023. Nama Wings Group dan Djarum tidak terdaftar dalam dokumen resmi Konsorsium Nusantara IKN, meskipun dalam data Otorita IKN sebelumnya, keduanya termasuk dalam 10 perusahaan yang tergabung.
Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa Wings dan Djarum memang tidak menjadi bagian dari konsorsium yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group.
Baca juga : Mantan Direjen Pajak Divonis 14 Tahun Penjara, Kasus Gratifikasi
“Wings dan Djarum bukan merupakan konsorsium yang dilakukan oleh Agung Sedayu, tapi dia akan melakukan investasi setelah tahap pertama selesai,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan.
Menanggapi isu tersebut, Bahlil menegaskan bahwa Wings dan Djarum akan tetap melakukan investasi di IKN, namun setelah pembangunan tahap pertama selesai.
“Saya akan ngomong yang sudah tereksekusi, kalau masih akan itu potensi,” tambahnya.
Wings Group dan Djarum juga memberikan klarifikasi terpisah. Head of Corporate Communications & CSR Wings Group, Sheila Kansil, menegaskan bahwa Wings Group tetap berpartisipasi dalam Konsorsium Nusantara IKN yang bersifat nonkomersial. Salah satu contohnya adalah pembangunan Botanical Garden.
Sementara itu, Corporate Communications Manager Djarum, Budi Darmawan, menyatakan bahwa Djarum terlibat dalam proyek nonkomersial seperti pengembangan Botanical Garden. Budi menegaskan bahwa tidak ada istilah hengkang dari konsorsium tersebut.
Meskipun terdapat perbedaan data dan interpretasi, baik pemerintah maupun perusahaan menyatakan komitmen untuk tetap terlibat dalam pembangunan IKN, khususnya proyek nonkomersial seperti Botanical Garden. Klarifikasi ini diharapkan dapat meredakan spekulasi dan memastikan kelancaran proyek investasi nasional ini ke depan.