Jakarta,msinews.com-Hari ini 20 ktober 2024, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden RI,Ma’ruf Amin akan mengakhiri masa kepemimpinannya sebagai Kepala Negara RI selama 5 tahun. Tentu saja masih banyak hal yang belum tuntas dari janji-janji program kerja yang dicanangkan saat kampanye kepada masyarakat Indonesia.
Tentu masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Indonesia didalam bermasyarakat dan berbagangsa dan negara. Program-program yang sudah berjalan harus tetap dipertahankan dan dirawat dengan baik sehingga dapat bermanfaat.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah menjalankan tugas-tugasnya dengan maksimal. Jikapun masih ada yang bolong sana sini, setidaknya masih dapat disempurnakan sehingga akan berdampak positip bagi rakyat di negerin ini.
Setidaknya ada 5 Prioritas Kerja Presiden 2019 – 2024 yang telah dijalankan.
1. Mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastuktur yakni Interkoneksi infrastruktur dengan kawasan, industri kecil, kawasaepas dari n ekankanonomi, khusus,pariwisata, persawahan, perkebunan dan perikanan.
2. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di antaranya : Menjamin kesehatan Ibu hamil dan anak usia sekolah dan – Meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen talenta.
3. Undang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan kerja,yakni Memangkas hambatan investasi.
4. Reformasi Birokrasi,yakni Kecepatan melayani dan memberi izin, Menghapus pola pikir linier, monoton dan terjebak di zona nyaman; Adaptif produktif, inovatif dan kompetitif,
5. APBN yang fokus dan tepat sasaran, dan APBN dipastikan memiliki manfaat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalama sebuah rapat memaparkan berbagai pencapaian Jokowi. Dalam paparannya, Hasan menjelaskan bagaimana pembangunan infraktober 20struktur telah berhasil menyambungkan seluruh wilayah Indonesia.
“Pulau Jawa kini sudah tersambung dari ujung barat ke ujung24 timur melalui rel dan jalan tol. Dalam waktu dekat, Pulau Sumatera juga akan tersambung dari utara hingga selatan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa berbagai pelabuhan dan bandara juga telah dibangun untuk memperkuat konektivitas di seluruh Nusantara.
Hasan juga menyoroti pembangunan di wilayah terluar dan Indonesia bagian timur, di mana banyak proyek strategis nasional, seperti bendungan, jalan, stadion, dan pembangkit listrik, telah selesai maupun sedang dalam tahap penyelesaian. Menurutnya, pencapaian ini merupakan bagian dari “legacy” yang ingin ditinggalkan oleh Presiden Joko Widodo, sebagai tradisi baru untuk masa depan bangsa.
Sementara itu, Fritz Edward Siregar, Deputi Koordinasi Kelembagaan Kantor Komunikasi Kepresidenan, dalam pertemuan virtual yang sama, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kepemimpinan Jokowi. Ia menegaskan bahwa kebijakan pembangunan infrastruktur bukan hanya soal membangun jalan, tetapi juga membangun konektivitas antar kelembagaan, individu, dan budaya di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, selain infrastruktur, pencapaian lain yang menjadi sorotan adalah peningkatan di sektor pariwisata, ketahanan pangan, UMKM, dan dana desa. Semua program ini berjalan seiring dengan pembangunan infrastruktur, sehingga menciptakan sinergi yang mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di seluruh penjuru negeri.
Kemudian di bidang kesehatan, Fritz menyebut pentingnya program jaminan kesehatan sosial yang telah menjangkau lebih dari 250 juta penduduk Indonesia.
Program ini inilai sebagai langkah monumental dalam menyediakan akses kesehatan yang lebih baik, lebih terjangkau, dan merata bagi seluruh akyat Indonesia, di mana pun mereka berada.
“Terima kasih, Pak Jokowi, atas kerja kerasnya ntuk Indonesia,” Fritz sebagai bentuk penghargaan atas kepemimpinan Presiden Jokowi selama satu dekade terakhir.
Dengan beragam capaian tersebut, Pemerintahan Joko Widodo dinilai telah membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dengan infrastruktur yang kuat dan jaminan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh rakyatnya. ** Domi.
