Oleh : I. Sandyawan Sumardi
SEBUAH insiden perampasan baliho karya lukis terjadi dalam rangkaian kegiatan People’s Water Forum 2024 di Bali. Pameran karya lukis dengan tema “Alur Air: Air sebagai Sumber Kemakmuran Bersama Demi Keberlangsungan Generasi” ini bertujuan untuk membuka ruang pertemuan dan membicarakan permasalahan air di Bali melalui media seni.
Latar Belakang Acara
Bali, dengan budaya seninya yang kaya dan mendalam, menjadi tuan rumah berbagai pencapaian seni dalam bentuk rupa seperti lukisan, ukiran, tari, dan lain sebagainya. Seni di Bali telah lama menjadi media komunikasi universal yang melampaui kata dan bahasa, memberikan refleksi tentang riwayat masa lalu, situasi kekinian, dan harapan masa depan terkait air sebagai sumber kehidupan.
Kronologi Kejadian
Pada 20 Mei 2024, baliho karya lukis yang akan dipasang untuk acara ini diambil paksa oleh sebuah ormas. Tak lama kemudian, pada pukul 17.33 WITA, baliho karya lukis yang telah terpajang juga diambil paksa oleh ormas yang sama. Karya lukis yang dirampas ini merupakan hasil dari kerja keras seniman yang mencurahkan waktu dan energi untuk mengungkapkan ekspresi artistik mereka tentang “Alur Air”.
Reaksi dan Dampak
Perampasan karya seni ini tidak hanya merusak karya yang berharga namun juga menghentikan upaya para seniman untuk menyampaikan pesan penting mengenai air sebagai sumber kemakmuran bersama. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kebebasan berekspresi dan penghargaan terhadap seni dan budaya di Bali.
Pernyataan Penyelenggara
“Kami sangat menyesalkan tindakan perampasan karya seni ini. Seni adalah media ekspresi yang harus dilindungi dan dihargai, bukan diberangus karena berbeda pandangan,” ujar salah satu penyelenggara.
“Kejadian ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi para seniman dalam menyampaikan pesan penting melalui karya mereka.”
Harapan Kedepan
Para seniman dan pihak penyelenggara berharap insiden ini menjadi pembelajaran dan mendorong dialog lebih lanjut tentang pentingnya menghargai dan melindungi karya seni serta kebebasan berekspresi. Mereka juga berharap agar masyarakat luas dapat lebih memahami dan menghargai peran seni dalam mencerminkan dan menyuarakan isu-isu penting yang berdampak pada kehidupan sehari-hari.