Pangkalan Balai, msinews.com – Migrasi (perpindahan tempat suatu spesies dari suatu habitat ke habitat tertentu oleh sebab faktor tertentu) secara anatomi-histologis juga berlaku pada hewan (fauna), khususnya spesies aves (burung berhabitat di air.
Kelompok burung air itu bermigrasi secara periodik dari daratan Asia Timur (Siberia) seiring dengan kondisi cuaca, yakni musim dingin di tempat asalnya mengakibatkan berkurangnya ketersediaan makanan.
“Jalur migrasi burung migran itu meliputi jalur Asia Timur-Australasia melalui 22 negara dan tergabung secara sukarela menjadi East Asian-Australian Flyway.”
terang Calon Gubernur (Cagub) Ir. H. Eddy Santana Putra, M.T kepada msinews.com.
Cagub Sumatra Selatan (Sumsel) Eddy Santana Putra (ESP) melanjutkan, ada satu titik lokasi tempat singgah sementara yang menjadi jalur migrasi dari burung migran tersebut sebelum menuju ke daratan Australia, yaitu berada di dalam Kawasan Taman Nasional Sembilang, tepatnya di Semenanjung Banyuasin.
ESP menjelaskan, “Apabila masyarakat merestuinya sebagai Gubernur Sumatra Selatan perioda 2024/2028, kelak pemerintah provinsi secara konkret mengupayakan perlindungan keberadaan burung migran serta habitatnya di dalam Kawasan Taman Nasional Sembilang.
Eksistensi Taman Nasional Sembilang menjadi bagian dari program kerja ESP sebagai Cagub Sumsel dalam Pilkada Sumsel pada November mendatang. ESP menawarkan program Milenial Digital Park (Taman Digital Mileneal).
Program Taman Digital Mileneal, menurut Cagub ESP menjadi bagian tak terpisahkan dari Konsinyasi Produk BUMD oleh mileneal. Semua berangkat dari paradigma Care and Share atau Saling Peduli dan Saling Berbagi.
ESP sangat optimis dengan warisan sikap dan kearifan lokal masyarakat berkultur Batanghari Sembilan, Sumsel dapat menjadi pilot project futuristik. Kesejahteraan dan Kegemilangan Sriwijaya (Sriwijaya Jayasiddhayatra Subhiksa dan Sriwijaya Sarvva Sattva) dapat mewujud nyata, baik secara faktual maupun aktual.
Memandang Sriwijaya, ESP lebih kepada keutamaan nilai (procession) daripada kebendaan (ancient). ESP memaknai Sriwijaya sebagai nilai-nilai spiritualnya dan semangat juangnya yang kontekstual untuk kita warisi, terutama sebagai kaum mileneal.
“Kita futuristik atau berorientasi ke depan kepada kemajuan. Tetapi Berbekal aspek historiografi, terutama geneologi dan geokultural, nilai-nilai ke kecerdasan lokal sangat memungkinkan Provinsi Sumsel mencapai kemajuan secara sistematis, komprehensif, dan kondusif,” ungkap ESP yang saat menjabat walikota terkenal relatif sangat akrab dengan para pelaku kebudayaan, terutama di kota empek-empek dan di sentra-sentra kebudayaan di Sumsel. (SN/Biro SumselBabel). **