Jakarta,msinews.com-Selalu ada sinar dalam kegelapan. Tetap ada harapan di tengah sulitnya perjalanan. Oleh karena itu, jangan dulu kecewa apalagi putus asa akan peluang Tim Nasional Indonesia menembus babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026.
Harapan atas hasil baik dari perjuamgan Timnas Indonesia setidaknya juga digaungkan oleh Kesit Budi Handoyo dan Ronny Tanuwijaya. Optimisme keduanya tersirat dari pertemuan Kamis (17/10/2024) lalu di Markas, sebutan manis untuk Sekretariat PWI Jaya yang berada di lantai 9 Gedung Prasada Sasana Karya, Jalan Suryopranoto 8, Jakarta Pusat.
“Kecewa sah-sah saja, tetapi jangan putus harapan. Bagaimanapun timnas masih punya kesempatan lolos,” ujar Ronny Tanuwijaya, yang terbiasa disapa Rotan, menyoal peluang timnas Indonesia.
Kesit B Handoyo, yang sudah bersahabat dengan Rotan jauh sebelum menjadi Ketua PWI Jaya 2024-2029, menyebut jika perjuangan timnas kini memang lebih berat. Walau demikian, kata Kesit, sekecil apa pun peluang untuk lolos tetap ada.
“Tentunya jangan membuat banyak kesalahan lagi di enam pertandingan sisa. Menghimpun 18 poin mungkin terkesan muskil, tetapi dalam sepak bola selalu ada keajaiban,” Kesit mengurai apa yang kerap dikemukakan banyak orang dalam sepak bola.
Setelah gagal meraih poin dari Cina pada laga keempatnya, kalah 1-2 Selasa (15/10) malam lalu, timnas Indonesia masih berada di peringkat kelima di antara enam tim di penyisihan Grup C. Indonesia hanya lebih baik dalam selisih gol dari Cina di posisi buncit.
“Peluang timnas kita belum terkubur, bahkan bukan tidak mungkin kita bisa menyalip beberapa lawan di atasnya,” ujar pembina Indonesia Football Ambassador (IFA) itu.
Indonesia akan menjamu Jepang pada 15 November mendatang di SUGBK, Senayan. Setela itu, timnya Shin Tae Yong masih memiliki masing-masing satu pertandingan melawan Arab Saudi (19/11), Australia (20/3/2025), Bahrain (25/3/2025), dan Cina (5/6/2025).
“Saya sependapat dengan Bung Kesit bahwa saat ini kita memiliki materi pemain yang baik, dari naturalisasi maupun lokal, tinggal bagaimana mengemasnya menjadi satu tim yang benar-benar bisa diandalkan saat tampil di lapangan. Menentukan ‘starting eleven’ itu tentunya juga tidak mudah, banyak pertimbangan dan kejelian khusus dari pelatih,” papar Rotan yang pernah menjadi manajer Persijatim dan masuk radar manajer Persebaya Surabaya. **