Sosok ESP dari Sudut Pandang Pekerja Seni Milenial

oleh
banner 468x60

Palembang, msinews.com – Calon Gubernur (Cagub) Sumatra Selatan Ir. H. Eddy Santana Putra, MH (ESP) di hadapan para relawan pada Sabtu (14/09) menyatakan, Sumsel memiliki banyak permasalahan yang harus segera dibereskan, di antaranya di bidang kesehatan, pendidikan dan juga ekonomi.

“Kekurangan di Sumsel banyak meskipun kecil, seperti masuk sekolah harus bayar Rp15 juta hingga Rp 20 juta. Bagaimana dengan yang berpenghasilan rendah, ini yang jadi pemikiran kita,” ucap ESP

banner 336x280

Dalam bidang kesehatan, tambah ESP, masyarakat kesulitan membayar iuran kesehatan karena pendapatan minim, sehingga di sinilah pemerintah harus hadir ke tengah-tengah masyarakat

Sikap dan perilaku asal bapak senang (ABS), tidak mau menjemput bola, dan tanpa alasan tepat mewakilkan (mendelegasikan) kehadiran kepada bawahan, menjadi suatu otokritik membangun buat ESP.

ESP menegaskan menjadi pejabat publik hendaklah mau mendengarkan keluhan masyarakat. Mengenai masalah ekonomi, “Jika masalah ini bisa tertangani, maka pendapatan yang didapat bisa dialokasikan untuk perbaikan gizi anggota keluarganya,” jelas ESP.

Secara khusus di bidang kesenian pada dasarnya tidak ada masalah urgen. Para pelaku seni, terutama saat ESP menjabat dua periode sebagai Walikota Palembang, masalah yang ada hanya berkisar pada kebijakan pejabat terkait.

Banyak sekali bukti konkret manakala ESP turun ke lapangan, masalah-masalah di sekitar kesenian segera selesai secara win-win solution.

Sama halnya dengan insan pers, dengan pelaku/pekerja seni, ESP memperlakukan mereka sebagai mitra dalam membangun mindset, kreativitas, dan sumber daya manusia (SDM).

Didi seorang praktisi muda seni asal Palembang dan kini bermukim di Musi Rawas mengakui leadership ESP sebagai pejabat publik. Di Kabupaten Mura, Muratara, dan Lubuklinggau, Didi menyatakan siap di barisan terdepan mendukung ESP.

“Beliau pernah menjabat sebagai Walikota Palembang, jadi masyarakat sudah tahu dan nanti gayanya saat memimpin Kota Palembang yang dulu bisa diimplementasikan,” kata Didi.

Didi menambahkan, “Bapak Eddy Santana Putra, beliau adalah seorang tokoh sumsel yang sangat memiliki pengaruh besar di Sumsel namun memiliki sifat rendah hati dan baik kepada rakyatnya.”

Kota Palembang, tegas Didi, pada zaman beliaulah seperti memiliki wibawa di mata warganya termasuk saya sendiri merasakan kewibawaan kota ini di bawah kepemimpinan beliau dan bisa dikatakan zaman ke emasan kota palembang ada di bawah kepemimpinan beliau. Kota sangat bersih dan rapi, kesenian dan kebudayaan selalu mendapat tempat di hati beliau, semoga ke depannya beliau bisa memimpin Sumsel agar apa yang telah beliau lahirkan dan perbuat di Kota Palembang bisa diwujudkan di Provinsi Sumsel, hingga Sumsel menjadi provinsi terbaik di Sumatera, bahkan di Indonesia.

Jaringan reportase MSINews di kabupaten/kota, menunjukkan antuasiasme kebanyakan pelaku seni relatif mengarah ke ESP.

“Kite dide (kita tidak; red) milih parpol. Kite (Kita) milih sosok yang sudeh (sudah) terbukti membawe kite (membawa kita) ke depan, lebih maju,” ucap Afr pelaku seni yang berpengaruh di kawasan Muara Enim dan sekitarnya.

Popularitas ESP sebagai Cagub terkuat pada Pilkada Sumsel 2024,  oleh sebagian pelaku seni ditopang oleh kompetensi leadership dan pembuktian faktual pada keelokan paras Palembang sebagai ibukota Sumsel.** (SN/Biro SumselBabel)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *