Pemda MBD Stop Pencitraan, Warga Sakit Ke Timor Leste dan Kurangnya Tenaga Didik di Pemda MBD Stop Pencitraan, Warga Sakit Ke Timor Leste dan Kurangnya Tenaga Didik di Kheli

oleh
Jam belajar anak-anak bermain di luar,karena kekurangan tenaga pengajar atau Guru
banner 468x60

Jakarta,msinews.com– Aktivis GMKI, dan juga Jurnalis Senior Freni Lutruntuhluy meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) untuk STOP PENCITRAAN. Ia menilai pemda setempat lebih banyak melakukan pencitraan di sosial media daripada melihat kebutuhan masyarakat yang lebih urgen.

Frenni menyebut beberapa hal yang sangat penting yang harus dilakukan misalnya, ketika anggota masyarakat setempat sakit mereka harus pergi ke Rumah Sakit di Timor Leste (Negara Tetangga). Selain itu sekolah-sekolah terdapat kekurangan tenaga didik atau Guru khususnya di Kheli pulau Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

banner 336x280

“Setiap hari kita lihat Pemda cenderung melakukan pencitraan di media sosial, mereka tidak lihat kalau orang sakit di Wetar terpaksa dibawa ke Dili dan kekurangan guru di SD Kristen Kheli pulau Damer”, tegas Fren Lutrun kepada kabardaerah.com di Jakarta pada kamis, (04/04/24).

Ia mengatakan, problem MBD beberapa waktu lalu seperti terbatasnya BBM, krisis air bersih di Tiakur tidak dilihat sebagai problem serius tetapi justru melakukan pencitraan Dengan mendapatkan penghargaan dari ombudsman RI perwakilan Maluku.

“Waktu yang hampir bersamaan itu ada krisis air minum dan BBM di Moa, tetapi saat itu Pemda mendapat penghargaan. Bagaimana rakyat melihat masalah yang dihadapi dengan apa yang pemerintah tunjukkan”, tegasnya.

Hal lain yang disampaikan ada persoalan proyek air minum di Marsela yang diprotes oleh Pemaskebar dan Stepanus Termas itu tidak disikapi baik oleh pemerintah sebagai penanggung jawab program dan kontraktor.

“Terakhir ini kita lihat postingan ada sekolah yang keuangan guru di Damer dan pasien yang dibawah ke Timor Leste. Apa apaan dengan semua ini”, tegasnya.

Ia menilai ada agenda politik pilkada MBD yang digiring dengan pencitraan sehingga banyak masalah serius tidak disikapi secara baik. **

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *