Jakarta,msinews.com- Pemimpin gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia selama 4 (empat) hari mulai tanggal 3 hingga 6 September 2024.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin mengatakan bahwa dalam kunjungannya ke Indonesia pekan depan untuk membawa “misi kemanusiaan dan misi persaudaraan”.
“Dia juga berharap, Kunjungan Paus Fransiskus bisa menjadikan Indonesia sebagai agen persaudaraan kemanusiaan di Asia,” kata Uskup Keuskupan Bandung, dalam konferensi pers di Kantor KWI Jl.Cut Meutia,Jakarta Pusat, Rabu lalu.
Dalam kesempatan itu, Ignatius Kardilan Suharyo Hardjoatmodjo yang juga Uskup Agung Jakarta menyatakan bahwa pihak Vatikan memiliki keinginan untuk belajar lebih banyak mengenai Islam di Indonesia.
Di sisi lain kata mantan Uskup Agung Semarang ini bahwa, para pemimpin Islam di Indonesia banyak diundang dan menjadi pembicara dalam acara-acara yang digelar oleh Vatikan.
“Karena Islam di Indonesia itu berbeda. Jadi itu menarik untuk saudara-saudara kita di Eropa, khususnya untuk Vatikan,” kata Kardinal Ke-3 Indonesia asal Yogyakarta ini.
Disampaikan, Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta yang berdiri berdampingan adalah simbol kehidupan harmonis di Indonesia. Ia menilai bahwa kunjungan Paus Fransiskus juga untuk menghargai dan mendorong agar persaudaraan untuk terus dirawat dan dikembangkan.
“Terdapat sekitar 60 uskup yang akan menyambut Paus Fransiskus, termasuk seorang uskup dari Australia dan 10 uskup dari negara-negara Asia” kata dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus, Ignasius Jonan, mengimbau masyarakat yang tidak memiliki tiket atau undangan untuk menyaksikan siaran langsung misa yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) dari gereja masing-masing atau televisi di rumah.
“Kalau datang, kalau nggak punya tiket, pasti nggak bisa masuk, itu non-exception (tanpa terkecuali), siapa pun,” tegas mantan menteri Perhubungan RI ini. ** (DM).