Berkat PENA, Cibodas Sukses Bisnis Kue Bolu Watashi Cake

oleh
banner 468x60

Jakarta, Berkat Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) dari Kemensos warga kelurahan Cibodas Baru kecamatan Cibodas Kota Tangerang kini usahanya makin berkembang.

Pasalnya para warga yang mendapat bantuan bergeser benahi ekonomi dengan berjualan kue dengan nama Bolu Kukus Watashi Cake. Berkat PENA para warga Kecamatan Cibodas menyatakan siap keluar dari program bantuan sosial Program keluarga Harapan (PKH).

banner 336x280
Salah satu pembuat warga pembuat Kue
Wiartati memperagakan kue bolu kukus Watashi ceke rasa khasnya manis dan posturnya kue lembur dimulut.

Baca Juga : Advokat Jadi Tersangka LQIL  Ajukan Judicial Review ke MK

Salah satu pembuat kue Wiartati mengatakan bahwa kue bolu kukus Watashi ceke rasa khasnya manis dan posturnya kue lembur dimulut. Berkat ketekunan dan kegigihan membuat bisnis wanita usia 40 tahun kini semakin berkembang.

“Alhamdulillah usaha saya makin meningkat setelah Kementerian Sosial memberikan bantuan Program PENA kepada Warga Kelurahan Cibodas Baru, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang ini,” kata Wiartati, dikutip Kamis 31/8/2023.

Dalam mendukung usahanya kata Tati (sapaan akrab warga _red) mendapatkan bantuan program PENA dari Kemensos pada tahun 2022 tahun lalu. Dia bersama warga yang lainnya berembuk dan membuat suatu ide kembangkan kawasan Kue Bolu Kukus Watashi Cake

“Untuk memajukan usaha, bantuan PENA, awalnya saya belikan Kompor Gas, Mixer, Alat masak kukus dan Tabung gas Elpiji 3KG. Saya ber inisiatif dengan ibu juga disini untuk mengembangkan usaha kue,” ujar Tari

“Sebelum dapat bantuan saya hanya memproduksi jika ada yang pesan, karena alatnya hanya mampu untuk mengolah dalam jumlah kecil, sekarang mendapatkan bantuan jumlah produksi saya meningkat dan lebih cepat memproduksi kue,” imbuhnya

Baca Juga : Dialog Pemimpin Indonesia Antara Yang Tua dan Muda

Untuk kedepannya Ia mengaku siap graduasi dari program PKH dan mandiri.

“Saya siap graduasi, harapannya dengan program ini dapat meningkatkan pendapatan saya melalui usaha berkelanjutan hingga mewujudkan kemandirian, serta memutus mata rantai kemiskinan.” tandasnya.

Di sela pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga, Tati ini bercerita awal mula membangun usaha kuliner kue kukus.

“Saya memulai dari usaha kecil pada umumnya, saya punya bakat/hobi untuk membuat kue kukus, dari dulu senang bikin kue kukus dan enak rasanya,” ujarnya.

Tati pernah mengalami musibah kebocoran tabung gas elpiji, meskipun demikian dengan tekad yang gigih dan mengenang hobinya itu, rasa trauma pun berkurang.

“Saya sempat mengalami musibah kebocoran tabung gas elpiji hampir dapur rumah kebakaran, sempat trauma awalnya, kalo saya begini terus, saya gak bisa menyalurkan lagi hobi dan mengembangkan usaha,” katanya.

Mengolah bolu kukus tidak membutuhkan banyak waktu. Mengolah bolu kukus yang presisi dibutuhkan tahapan dalam waktu sekitar 1.5 jam, melalui pengumpulan bahan, mengaduk adonan hingga pengukusan secara terus menerus dan tidak dibiarkan lama-lama.

Seiring dengan berjalannya waktu, usaha Tati kini berkembang, bolu kukus dengan varian rasa Bolu Kukus Gula merah dan Gula Putih juga banyak di order pada acara-acara tertentu.

“Tidak disangka-sangka usaha Bolu Kukus Watashi Cake dapat orderan dari pengajian/hajatan selain bolu ini dititipkan ke pasar,” katanya. (Bay)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *