Jakarta, MSINews.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menekankan pentingnya jaminan sosial sebagai upaya perlindungan masyarakat dalam Round Table Discussion di Gedung Astagrata Lemhannas RI. Ia menyatakan kesepakatan untuk memiliki pola jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua.
“Masyarakat menengah atau mampu pun bisa berisiko jatuh miskin karena tidak memiliki jaminan kesehatan saat sakit,” kata Tri Risma, pada awak media, Kamis 30/11/2023.
Baca juga : Oknum Warga dan Pemkab Monokwari Diduga Serobot Lahan 115 Hektar.
Tri Risma menggarisbawahi bahwa masalah ini tidak hanya terbatas pada warga miskin. Dia memberikan contoh kasus
“Sadikin” di Surabaya yang menggambarkan bagaimana biaya operasi besar dapat membuat keluarga yang sebelumnya tidak miskin menjadi miskin,” tandasnya.
Politisi PDIP menyebutkan Kementerian Sosial telah menyediakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk masyarakat miskin dan rentan. Dia menganggap yang digunakan sebagai basis data BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI).
“Namun, tantangan masih ada karena kelompok pekerja rentan, terutama di sektor informal, belum terjamin dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan,” ujarnya.
Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, Tenaga Profesional Bidang Sosial Budaya Lemhannas RI, Dadang Solihin, menyoroti perlunya penguatan hukum, penyediaan dana sesuai regulasi, dan instruksi presiden atau mandat bagi pemerintah daerah.
Solihin juga menekankan pentingnya melibatkan pemerintah daerah dalam melindungi pekerja wilayah dan menyediakan dana perlindungan sesuai regulasi.
Baca juga : KPK Panggil Anggota DPR Terkait Suap Proyek Kereta Api
Pemerintah juga diminta untuk mendukung kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja, melalui sosialisasi, membangun ekosistem ketenagakerjaan yang kondusif, dan mendorong pekerja formal berstatus rentan untuk mendaftar dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Ini diharapkan dapat memastikan perlindungan sosial yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, pungkasnya.
