Jakarta,msinews.com – Presiden Prabowo Subianto mengklaim pemerintah berhasil menyelamatkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp300 triliun yang berpotensi diselewengkan atau dikorupsi, melalui kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025.
Menurut Prabowo, langkah tersebut sejalan dengan amanat Pasal 33 ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945 yang menekankan penggunaan sumber daya ekonomi secara efisien demi kemakmuran yang adil bagi seluruh rakyat.
“Sebesar Rp300 triliun kita geser untuk hal produktif dan langsung dirasakan rakyat,” kata Prabowo dalam pidato Sidang Tahunan MPR 2025 di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Kebijakan efisiensi ini diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD. Berdasarkan aturan tersebut, pemerintah pusat dan daerah diminta melakukan efisiensi total Rp306,7 triliun.
Rinciannya, pemangkasan anggaran belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp256,1 triliun, serta pengurangan transfer ke daerah senilai Rp50,59 triliun. Dana hasil efisiensi diarahkan untuk program prioritas yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
Prabowo juga memaparkan deretan pencapaian pendidikan selama masa kepemimpinannya, mulai dari pembangunan sekolah rakyat bagi anak keluarga miskin hingga kenaikan tunjangan guru. Langkah itu, menurutnya, menjadi kunci memutus rantai kemiskinan antargenerasi.
“Sekolah rakyat ini diperuntukkan bagi desil terendah, yang benar-benar berpenghasilan sangat rendah. Mereka kita asramakan, kita berdayakan dengan pendidikan berkualitas. Tujuannya jelas: kalau orang tua miskin, anaknya tidak harus ikut miskin,” ujar Prabowo.
Ia menyebut pemerintah telah membangun 100 sekolah rakyat di berbagai daerah. Fasilitasnya dirancang setara sekolah berstandar tinggi: setiap siswa mendapat kasur, selimut, komputer, meja belajar, dan lingkungan yang dinilai aman serta mendukung tumbuh kembang anak.
Selain sekolah rakyat, pemerintah juga menggenjot pembangunan Sekolah Unggul Garuda berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Tahun ini, targetnya 20 sekolah unggul Garuda dan 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi mulai dibangun, disertai pengembangan SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di berbagai wilayah.
Prabowo menambahkan, renovasi besar-besaran telah dilakukan pada 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah. Pemerintah juga menyiapkan distribusi 288 ribu smart TV untuk sekolah di daerah terpencil, agar guru dapat mengakses materi dan pembelajaran daring dari pengajar terbaik.
Dalam kebijakan kesejahteraan tenaga pendidik, Prabowo menegaskan kenaikan gaji bagi guru ASN dan pemberian tunjangan layak bagi guru non-ASN, dengan sistem transfer langsung dari pemerintah pusat ke penerima.
“Ini baru permulaan. Tahun depan, kita akan bekerja lebih keras untuk mengejar ketertinggalan,” kata Prabowo. *