Obrolan Surealis bersama Cawabup Banyuasin Netta Indian, S.P.: Banyuasin Bangkit

oleh
banner 468x60

Rambutan-Banyuasin, msinew.com – Netta Indian, S.P lahir pada 04 Januari 1989 di Tanah Abang, Musi Banyuasin (Muba). Netta adalah puteri dari pasangan H. Usman Gumanti dan Hj. Aminati, berasal dari Desa Tanah Abang, Muba, Sumatra Selatan (Sumsel).

Pada 2013 Netta dipersunting oleh H. Bramantya Wibisana, SE. Kini mereka telah dikaruniai sepasang buah cinta, yakni anak putera bernama Jeep Ihsan Muhammad dan anak puteri bernama Mysha Ayra Mecca.

banner 336x280

Alumnus Universitas Sriwijaya (Unsri) Fakultas Pertanian Jurusan Agronomi tahun 2011, Netta tak hanya mumpuni dalam ilmu pertanian tetapi ia bisa menjadi teman mengobrol yang sangat menyenangkan.

Dalam Pilkada Banyuasin 2024 mendatang Netta Indian (inisial TA) maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) mendampingi Calon Bupati (Cabup) Banyuasin Askolani Jasi, S.H.,M.H.

Belum lama ini *msinews.com* menyambangi kediaman beliau di Desa Rambutan, Banyuasin, Sumsel. Berikut petikan obrolan surealis Syamsul Noor (SN) dari msinews.com dengan Netta Indian, S.P (TA).

*SN:* Selamat siang. Terima kasih telah menerima kami secara begitu bersahabat. Sejak dari Palembang dan selama dalam perjalanan ke Desa Rambutan ini – sekitar 1,5 jam, saya sempat punya kesan Bu Netta agak introvert. Tak banyak informasi yang bisa saya himpun tentang sosok dan kiprah organisasi dan track record Bu Netta. Jika saya membuat pernyataan subyektif tentang Bu Netta, ya umpamanya Bu Netta kurang mau membaur dengan rakyat, apakah saya keliru menilai begitu?

*TA:* Tidak. Anda tidak keliru karena itu kan cuma kesan. Apa pun kita pandang dari jauh, ya memang seperti itu, cuma warna biru. Makin jauh ya warna hitam. Setelah dekat dan lebih dekat lagi terlihat beraneka warna. Ada hijau, merah, dan lain-lain warna secara kontras dan jelas. Oleh karena itu kesan apa pun atau penilaian apa pun diberikan orang tidak mesti buru-buru saya respons secara berlebihan, apalagi saya terima secara negatif. Anda dan saya serta siapa pun juga di republik ini duduk berdiri di bawah tiang bendera yang sama, ya kan?

*SN:* Pernyataan Anda mengalir lancar, lugas, tegas, dan komunikatif tanpa keraguan. Izinkan saya berhipotesa tentang kecerdasan konseptual Anda, selain faktor geneologis dan lingkungan keluarga, faktor fenotif apa paling berperan dalam menumbuhkembangkan kecerdasan konseptual Anda.

*TA:* Konsep tanpa implementasi tidak lebih dari kendaraan tanpa mesin tanpa penumpang. Saya ingin meminjam pendapat Imam Al-Ghazali. Beliau menyatakan, Bagiku beramal jauh lebih sulit daripada berilmu. Para psikolog modern lalu menawarkan ada lima tahap proses yang selalu berlangsung di dalam diri setiap orang, yang menghubungkan perbuatan atau gnosis sebelum menjadi perbuatan atau praxis. Tahap paling awal pada lapisan superfisial disebut *kognisi,* yaitu tahap mengetahui sebatas pemandangan akal pikiran. Tolok ukur kognisi adalah benar atau salah. Tahap berikutnya disebut *afeksi*, yaitu tahap seseorang telah mulai bermain-main dengan nilai rasa. Berlanjut ke tahap *konasi*, yaitu tahapan akumulasi antara pikiran dan perasaan. (BERHENTI SEPEMINUMAN TEH SERAYA MEMANDANG JURNALIS MITRA DIALOGNYA) Sebelum ke fokus soalan Anda, apakah boleh dan relevan saya menguraikan pentahapan ini? (MENARIK NAFAS SERAYA MENUNGGU RESPONS MITRA DIALOGNYA)

*SN:* Of course, Bu. Silakan Ibu lanjutkan agar saya tidak penasaran. (TERSENYUM AKRAB SIAP MENDENGARKAN URAIN DARI SANG CAWABUP BANYUASIN 2025-2030)

*TA:* Tahap konasi memungkinkan munculnya perhitungan dan pertimbangan secara lebih integral atau menyeluruh, tidak parsial atau sebagian, serta bercorak holistik, dan proporsional. Proses berlanjut membuahkan tahap disebut *volisi*, yakni seseorang telah mampu membuat analisis suatu persoalan. Ada analisis tentu memunculkan gagasan dan hasrat untuk mewujudkan gagasan itu. Proses selanjutnya dinamakan tahap *motivasi*, yaitu hasrat atau dorongan kuat melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Bahasa awamnya, pasti ada suatu motif dari suatu perbuatan. Jika sudah ada motivasi maka tahap *implementasi* tinggal menunggu ruang dan waktu. Lima tahapan ini mengantarkan saya pada fokus soalan Anda. Faktor fenotif apa paling berperan dalam hidup saya? Saya jawab dengan satu kata: organisasi. Sejak SMA saya memang suka berorganisasi. Hingga terjun ke politik pun, saya tetap suka berorganisasi. Di dalam berorganisasi itulah saya banyak sekali belajar. Di organisasi diajarkan bermusyawarah untuk mufakat, menerima perbedaan pendapat, bersosialisasi, dan lain-lain. Ya, mirip “care and share” dalam bermedia sosial. Dalam tahap motivasi dan implementasi, ilmu pertanian itu kan tidak melulu eksakta melainkan lebih cenderung pada penerapan ilmu sosial, terutama antroplogi dan sosiologi. Betul apa betul seperti itu (TERSENYUM RENYAH SAMBIL MERAPIKAN SISI HIJABNYA)

*SN:* Uraian Anda luar biasa sekali. Sungguh, semua di luar perkiraan saya. Sekarang berdasarkan afektitivitas dan konativitas Ibu, bukankah dengan menjabat sebagai gubernur sekali pun, Anda tetap saja merugi? Anda punya suami, dikaruniai sepasang anak, untuk apa Anda berpikir untuk orang banyak? Bahkan berpikir untuk Kebangkitan Banyuasin, apa untungnya buat Bu Netta?

*TA:* Tidak seperti itu. (TERSENYUM) Maaf, Anda keliru. Perhitungan untung rugi mesti proporsional, berdasarkan pertimbangan setara antara rasionalitas nilai dan rasionalitas tujuan. Visi, Misi, dan Program Unggulan kami, saya bersama Kak Askolani Jasi di dalam ASTA, tidak sekadar melanjutkan atau meneruskan pembangunan pada periode sebelumnya saja, ya kan. ASTA hadir sekaligus menawarkan inovasi-inovasi kreatif di bidang pendidikan, perekonomian, kesehatan, pertanian, infrastruktur, dan pasti secara luas kebudayaan. Saya tidak berpikir sendirian. Ada banyak sekali masyarakat yang menghendaki, semoga Allah SWT meridhoi, inilah momen tepat untuk Kebangkitan Banyuasin. Kalkulasi internal rate of return (IRR) di dalam diri saya dan juga ASTA menunjukkan nilai asumsi ilmiah pada kisaran 25% -30%. Asumsi ilmiah IRR ini mengandaikan pada pembangunan manusia dan biota (makhluk hidup) dan tidak sekadar abiota (benda mati). Apabila manusia yang kita bangun, di mana letak ruginya? Seberapa besar pun anggaran, dengan syarat zero corruption maka tak ada kerugian sepeser pun. Karena ada banyak orang, saudara-saudara kita di banyak pelosok Banyuasin ini yang tersenyum tulus menatap tanah kelahiran mereka telah bangkit dan maju. Apa perlu saya mengatakan sesuatu yang memang tak perlu saya katakan? Memang seyogianya, kita mesti bersatu padu, akur, dan kompak. Jangan menyerah dengan keadaan atau gentar dengan tantangan. Terus Berjuang agar lebih baik.

*SN:* Di penghujung obrolan, boleh saya bertanya agak privasi tentang nama belakang Anda? Indian, artinya apa? Apa nama itu ada hubungan dengan bangsa atau suku bangsa asli Benua Amerika?

*TA:* (TERTAWA LEPAS NYARIS TERBAHAK SAMBIL MENUTUP MULUT DENGAN JEMARI TANGANNYA SEBELUM MENJAWAB). Ya, kalau mau dihubung-hubungkan tentu ada hubungannya. Mungkin, bentuk lengkung kelopak mata pada saat kecil mirip kelopak mata Bangsa Indian. Boleh jadi Indian yang dimaksudkan adalah orang India. Kan Indonesian itu orang Indonesia. Kalau Indian ya orang India. Itu mungkin lho, belum pasti begitu maksudnya. Sekadar intermezo. Mau pasti, tanya ayah dan ibu kandung saya yang memberikan nama. Saya kan cuma dikasih. Masih mending diberi nama, coba seandainya tidak diberi nama. Kan repot? (LAGI-LAGI TERTAWA LEPAS)

*SN:* (IKUT TERTAWA LEPAS) Baik, Bu Netta. Terima kasih. Mengakhiri obrolan kita, apa pesan sekaligus harapan Bu Netta kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Banyuasin?

*TA:* (MASIH BERUSAHA MENAHAN TAWA LALU PERLAHAN REDA KEMUDIAN BERUCAP) Saya, Netta bersama Pak Askolani Jasi dengan penuh ketulusan menyampaikan dengan harapan kepada masyarakat Banyuasin, tolong doakan saya ya. Semoga niat baik ini diijabah oleh Allah SWT, Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin. (SN/Biro/SumselBabel)

*Pendidikan*
◾SD N 165 Palembang
◾ SMP N 22 Palembang
◾MA N 3 Palembang
◾Pertanian-Agronomi Universitas Sriwijaya

*Keorganisasian*
1) Wakil Ketua Bidang Perempuan DPD Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) Sumatra Selatan periode 2022 – 2025.
2) Wakil Ketua Bidang Perempuan DPD Angkatan Muba Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sumatra Selatan periode 2022 – 2025.
3) Wakil Bendahara Bidang MPO DPD Partai Golkar Sumatra Selatan periode 2022 – 2025.
4) Wakil Bendahara Karang Taruna Sumatra Selatan periode 2022-2025.
5) Wakil Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Sumatra Selatan 2022.◾

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *