Di Klaten Puan Maharani Sebut, 7.631 Balita Berisiko stunting

Puan Maharani dan Anak-anak
banner 468x60

Klaten,Infomsi.org-Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan di Kabupaten Klaten,Jawa Tengah terdapat ratusan balita beresiko stunting.

“Di Kabupaten Klaten terdapat 1,3 juta jiwa penduduk yang diantaranya terdiri dari 57.611 balita di mana dari jumlah tersebut terdapat 7.631 balita atau 14,3 persen berisiko stunting,” kata Puan saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Klaten,Sabtu pekan lalu.

banner 336x280

Dirinya berharap tidak menemukan lagi kasus stunting di Klaten mengingat daerah tersebut menjadi nomor enam terbaik se-Jawa Tengah dalam penanganan stunting.

“Pada usia ini asupan gizi yang baik akan memberikan peluang untuk berkembangnya potensi diri yang optimal. Sebaliknya, gagal gizi pada 1.000 HPK akan mengakibatkan gagal kembangnya potensi diri, baik secara fisik dan tingkat kecerdasan. biasanya ditandai dengan stunting atau kerdil,” ujar Puan Maharani.

Dalam kesempatan itu Puan mengingatkan kepada keluarga calon penganti yang hendak menikah untuk benar-benar mempersiapkan asupan bergizi agar kelak pertumbuhan bayi bisa sehat.

“Para calon pengantin akan mempersiapkan asupan gizi yang baik mulai dari masa kehamilan hingga 1.000 hari setelah kelahiran anak.

“Tolong perhatikan yang 1.000 hari pertama untuk asupan gizi anak-anaknya. Perhatikan juga MPASI atau makanan pendamping ASI. Jangan ragu untuk tanya-tanya ke Posyandu dan Puskesmas untuk tahu bagaimana supaya gizi anak tetap terpenuhi,” pesan Puan.

Mantan Menko PMK itu juga mengingatkan akan pentingnya peran keluarga sebagai titik awal perjalanan kesehatan seorang anak. Puan menyebut, orang tua wajib memiliki pengetahuan tentang pembangunan kesehatan anak dimulai sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

“Jadi kalau Indonesia mau bebas stunting maka harus dimulai dari keluarga yang sehat. Keluarga yang asupan gizinya terpenuhi dan menjalani gaya hidup sehat,” ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

“Oleh karena itu pembangunan kesehatan masyarakat harus dimulai dari pemenuhan gizi Ibu hamil dan anak. Pemenuhan gizi seimbang dalam keluarga. Serta pola hidup bersih dan sehat,” sambung Puan.

Ditambahkannya, gejala awal anak kekurangan gizi bisa terlihat dari jumlah berat badan. Dengan kurangnya asupan gizi yang seimbang, hal itu membuat tumbuh kembang anak terganggu. ** Dommy.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *