Cak Imin Kecewa dengan Teman-teman, Akibat Terbeli Partai Lain

oleh
banner 468x60

Jakarta, MSINews.com – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin mengungkapkan rasa kecewa karena merasa dilupakan oleh sejumlah temannya menjelang Pemilihan Presiden 2024 yang tinggal 17 hari lagi.

Hal tersebut diungkapkan Cak Imin Pada acara deklarasi Relawan Kawula Muda Nusantara (Rekan) AMIN di Jakarta, Minggu (28/1/2024). Dia menyatakan bahwa beberapa temannya bahkan lupa dengan dirinya.

banner 336x280

Baca juga : Puan Maharani Pertanyakan Soal Hasil Survei Ganjar-Mahfud Terendah, ‘Kata Sapa’?

“Ada teman lupa dengan nama saya’ sebagai temannya,” kata Cak Imin.

Sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Cak Imin menjelaskan hubungan dengan teman-temannya sudah terjalin sejak lama. Namun, ironisnya, hubungan tersebut kini terlupakan karena temannya telah terbeli oleh pasangan calon yang lain.

“Ada pasangan lain yang nebas, membeli semuanya termasuk kawan saya dekat dibeli juga, sehingga dia lupa kalo punya teman yang namanya Muhaimin,” ungkapnya dengan nada kekecewaan.

Meski menolak untuk menyebutkan siapa yang telah meninggalkannya karena terbeli, Cak Imin menyebut hal itu sebagai rahasia.

Wakil Ketua DPR ini menganggap bahwa banyak orang sudah mengetahui siapa yang melupakan dirinya sebagai kawan.

Meski demikian, ia bersyukur karena masih ada rekan yang memberikan semangat, kekuatan, harapan, dan yakin bahwa mereka yang memiliki masa depan bukanlah mereka yang terbeli.

Sikap Cak Imin ini mencerminkan ketidaksetujuannya terhadap praktik politik yang mendasar pada materi dan transaksi politik.

Baca juga : Presiden Jokowi Bertemu Ketum Demokat AHY, Bahas Situasi Politik Kenapa?

Dengan tersiratnya istilah “ditebas” yang diartikan sebagai “dibeli” atau “dipotong,” politisi PKB ini menyampaikan pesan bahwa integritas dan loyalitas menjadi hal penting dalam dunia politik yang seharusnya didasari oleh kepentingan rakyat.

Pernyataan Cak Imin ini menambah warna dalam peta politik menjelang Pilpres 2024, di mana persaingan tidak hanya terjadi di tingkat pasangan calon, tetapi juga mencakup dinamika hubungan personal dan politik di antara para pemainnya. (Ata)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *