Bogor, MSINews.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melalui Direktorat Kesiapsiagaan, bersama Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI), menggelar Hari Relawan Internasional. Acara ini diadakan sebagai bentuk penghargaan kepada ribuan relawan dari berbagai organisasi yang bersatu untuk mengatasi tantangan penanggulangan bencana dan krisis kemanusiaan.
BNPB terus berkomitmen untuk memperkuat kerjasama dengan para relawan guna meningkatkan kapasitas dalam mitigasi risiko dan membantu masyarakat terdampak, sejalan dengan visi pembangunan resiliensi berkelanjutan.
Baca juga : Kemendagri: Inflasi Indonesia Mendapat Apresiasi Internasional
Kegiatan Hari Relawan Internasional 2023, dengan tema “Membangun Sinergitas Relawan Menuju Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh,” diikuti oleh ribuan peserta dari ratusan organisasi relawan se-Indonesia. Acara berlangsung selama tiga hari di Bubulak Tepi Sawah, Kota Bogor, Jawa Barat.
Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo, berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman tentang penanganan bencana kepada masyarakat umum, khususnya pelajar dan generasi muda. Hal ini diharapkan dapat menciptakan regenerasi relawan yang kompeten dan berdedikasi.
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Lilik Kurniawan, menegaskan bahwa peran utama dalam penanggulangan bencana adalah pelibatan masyarakat sebelum bencana terjadi.
Dengan lebih dari 200 juta jiwa tinggal di daerah rawan bencana, partisipasi relawan menjadi kunci untuk memaksimalkan upaya penanggulangan.
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, mengapresiasi dukungan dari BNPB dan penguatan kapasitas yang diberikan kepada peserta terkait mitigasi bencana.
Ia menyatakan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada peserta untuk menerima edukasi mitigasi bencana.
Direktur Eksekutif Lembaga Kemanusiaan Indonesia CARE, Lukman Azis Kurniawan, selaku Ketua Panitia Hari Relawan Internasional 2023, menyampaikan kegiatan melibatkan beragam jenis kegiatan, seperti voulenteer expo, camp, workshop, seminar, donor darah, dan lelang amal lukisan untuk Palestina.
Ketua Squad PBI, Subur Rojinawi, menjelaskan perubahan konsep kegiatan ini menjadi lebih edukatif dan melibatkan masyarakat di lokasi rawan bencana adalah sesuai arahan BNPB. Bogor, dengan potensi bahaya bencana banjir dan tanah longsor, menjadi pilihan lokasi yang aplikatif.
Baca juga : Bawaslu Kaji Laporan PPATK Soal Transaksi Tidak Sajar
Hari Relawan Internasional untuk Pembangunan Ekonomi dan Sosial diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 17 Desember 1985.
Peringatan ini memungkinkan individu dan organisasi relawan untuk mempromosikan kontribusi mereka terhadap pembangunan di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Lebih dari 280 lembaga di bawah naungan Squad PBI turut serta dalam kegiatan ini, menunjukkan solidaritas dalam upaya penanggulangan bencana. Hari Relawan Internasional menjadi momen berharga untuk bersatu demi pembangunan dan keamanan bersama.