Serbu Bawaslu RI, Aksi AMPD Desak Diskualifikasi Paslon 1 HDCU Lakukan Politik Uang

oleh
banner 468x60

Jakarta,msinews.com – Aksi teatrikal bagi-bagi uang mewarnai unjuk rasa di depan gedung Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) Jl. M.H. Thamrin No. 14, Menteng, Jakpus, pada Jumat (20/12/2024).

Unjuk rasa jilid 3 dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD). Massa aksi mendesak Bawaslu selaku wasit bersifat dan tidak memihak pada salah satu paslon. Sikap Bawaslu saat ini secara jelas dan nyata tidak berani menegakkan peraturan. Padahal politik uang sudah tertangkap tangan dan sudah viral di media pers dan media sosial. Faktanya Bawaslu Sumsel tidak memberikan tindakan hukum sesuai Undang-Undang berlaku.

banner 336x280

Mayoritas masyarakat kecewa pada sikap Bawaslu. Teriak seorang peserta aksi disambut oleh peserta aksi lain. “Ada apa dengan Bawaslu Sumsel?” Bawaslu Sumsel secara tersirat terindikasi ikut dalam permainan politik uang yang terjadi pada Pilkada Serentak Sumsel 2024.

Koordinator Lapangan pada aksi tersebut, Januar Eka Nugraha menyatakan aksi teatrikal menggambarkan tercorengnya pesta demokrasi di Provinsi Sumatra Selatan.

“Wahai Bawaslu terhormat, kami berikan aksi teatrikal bagi-bagi uang untuk membuat anggota Bawaslu sadar bahwa perhelatan Pilkada di Sumatra Selatan perlu atensi khusus dan menindak terduga pelanggar Pilkada, yaitu dugaan penggunaan politik uang,” kata Januar Eka.

Eka juga menegaskan bahwa Pasangan calon Gubernur Sumatera Selatan Nomor Urut 1, Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) diduga kuat melakukan politik uang dan sudah dilaporkan, namun belum ada tindakan sanksi.

“Bawaslu harus segera diskualifikasi paslon HD-CU karena diduga telah melanggar Pasal 73 dan pasal 187A Undang-undang nomor 10 tahun 2016. Bawaslu harus tegas dan tidak boleh tebang pilih,” tegas Januar

Eka memastikan AMPD akan terus melakukan aksi berjilid-jilid jika Bawaslu RI belum juga merespons dugaan pelanggaran Pilkada oleh paslon HDCU di Sumatera Selatan.

“Ini aksi Jilid tiga kami dan akan terus berlanjut sampai Bawaslu RI memberikan atensi pada laporan dugaan Pilkada di Bawaslu Sumsel terkait politik uang yang diduga dilakukan paslon HDCU,” ucap Januar.

“Suara rakyat adalah suara Tuhan. Jangan kotori dengan tindakan tak fair dalam kontestasi Pilkada. Bawaslu harus selamatkan Demokrasi di Sumatera Selatan. Segera atau kami berikan reaksi bersama aksi demonstrasi yang lebih besar,” tandas Januar. (*/SN/Biro SumselBabel).

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *