Geger Al-Quran Dibakar Kedutaan RI, Menlu Sebut Indonesia Kecam Keras

banner 468x60

Jakarta, Infomsi.News–Pembakaran Al-Quran ternyata terjadi di depan Kedutaan Besar Indonesia. Hal ini berlangsung di negara Eropa, Denmark.

Dilangsir dari CNBC, Jumat pekan lalu, kelompok sayap kanan Denmark, Danske Patrioter (Patriot Denmark), membakar Al-Quran di beberapa kedutaan. Bukan hanya RI, ini juga berlangsung di depan Kedubes Aljazair, Maroko, dan sebuah masjid di Kopenhagen.

banner 336x280

Tak hanya membakar, kelompok tersebut juga meneriakkan slogan-slogan anti-Islam. Mengutip Anadolu Agency, aksi tersebut berlangsung di bawah perlindungan pihak polisi Denmark.

Menanggapi hal tersebut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Indonesia, tegasnya, mengecam keras aksi pembakaran kitab suci umat Muslim tersebut.

“Indonesia mengecam keras adanya aksi pembakaran kitab suci Al-Quran,” kata di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri,  dikutip CNBC Selasa 15/8/2023.

“Setiap kali terjadi pembakaran, kita mengirimkan nota diplomatik yang sangat keras, protes kita pada Kementerian Luar Negeri atau Duta Besar-nya, perwakilan yang di Indonesia juga dipanggil,” imbuhnya

Retno pun mengaku melakukan komunikasi melalui pesan dengan Menteri Luar Negeri Denmark. Menurutnya pembakaran Al-Quran bukan bagian dari kebebasan ekspresi.

“Saya juga menerima pesan balasan dari Menteri Luar Negeri Denmark dan saya sampaikan posisi Indonesia yang sangat keras terhadap masalah ini,” jelasnya.

“Saya sampaikan bahwa pembakaran kitab suci Al-Qur’an itu tidak dapat dilabel sebagai freedom of expression,” ujarnya lagi.

“Hal ini melukai Muslim di dunia dan ini dapat menyebarkan kebencian, aksi provokasi ini menebarkan kebencian dan sangat berbeda dengan keinginan kita untuk terus berada di arah dialog antar agama,” lanjutnya

Hal senada juga dikatakan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa (Dirjen Amerop) Umar Hadi. Ia menyebut negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga telah memberi sikap terhadap aksi pembakaran Al-Quran.

“Di Denmark itu para Dubes dari negara-negara OKI kompak,” tambahnya.

“Mereka sama-sama kirim protes, juga pernah bersama-sama bertemu dengan Menlu Denmark dan sebagainya. Jadi selalu dalam kekompakan,” ujar Hadi.

Sekedar diketahui aksi pembakaran Al-Qur’an marak terjadi di dua negara Skandinavia, Denmark dan Swedia. Berdasarkan undang-undang keduanya negara, ini bagian dari kebebasan berbicara dan bukan penodaan agama.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *