MSINews.com, Jakarta – Debat ketiga calon presiden digelar, menghadirkan Ganjar Purnomo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. Dalam sesi empat menitnya, Ganjar menyoroti pentingnya redefinisi politik luar negeri, fokus pada kepentingan nasional, diplomasi ekonomi, dan komitmen pada kemerdekaan Palestina.
Ganjar juga menekankan penyelesaian krisis dengan diplomasi sesuai kekinian dan membawa kepentingan UMKM ke dunia internasional. Penguatan pertahanan nusantara, pendataan gelar pasukan, dan antisipasi terhadap tarung global menjadi fokusnya.
Tidak ketinggalan, Ganjar menyoroti Wilayah 5.0 dengan teknologi canggih, mengusulkan alokasi anggaran pertahanan 1-2% dari PDB, dengan perhatian khusus pada keamanan terorisme, narkoba, dan cybercrime. Reformasi kepolisian dan pengembangan SDM cyber menjadi bagian integral dari programnya.
Anies Baswedan, dalam empat menitnya, menekankan Indonesia sebagai pelaku utama di konstelasi global. Ia ingin Indonesia hadir bukan hanya sebagai penonton, melainkan penentu arah perdamaian dan kemakmuran. Panglima diplomasi Indonesia harus serius memperjuangkan amanat, terutama terkait Palestina.
Dalam konteks pertahanan, Anies membahas tantangan besar, termasuk serangan virus dan perdagangan manusia. Ia berkomitmen mengembalikan kewibawaan Indonesia di tingkat global dengan kepemimpinan yang mengutamakan etika dan data.
Sementara itu, Prabowo Subianto fokus pada pertahanan, hubungan internasional, geopolitik, dan globalisasi. Ia menekankan perlunya melindungi seluruh bangsa Indonesia dan tumpah darahnya, memastikan kekayaan alam terjaga dan dikelola dengan baik.
Prabowo mempertahankan tradisi bebas aktif dan non-blok, menjaga hubungan baik dengan semua kekuatan. Dalam pembelaannya, ia menekankan pentingnya kekuatan militer sebagai dasar kekuatan nasional, dengan keyakinan bahwa hanya dengan pertahanan yang kuat Indonesia akan dihormati dan kepentingan nasional terjaga.
Debat ketiga ini memberikan wawasan mendalam mengenai visi dan misi masing-masing calon presiden, mencakup isu-isu krusial seperti politik luar negeri, pertahanan, dan tantangan global yang dihadapi Indonesia.