msinews.com – Badan Gizi Nasional (BGN) kembali membuka pendaftaran mitra dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai Selasa (23/9/2025) pukul 00.00 WIB melalui portal resmi https://mitra.bgn.go.id/.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, langkah ini diambil menyusul adanya kebijakan rollback yang membuat ribuan mitra harus mengulang proses pendaftaran.
“Silakan mendaftar kembali di portal mitra, yang kami akan buka kembali nanti malam pukul 00.00. Dan saya kira ini akan membuat semua orang berhak untuk mendaftar di Badan Gizi Nasional, dan mendaftarnya hanya lewat portal mitra,” ujar Dadan saat jumpa pers di Kantor BGN, Jakarta, dikutip Rabu 24 September 2025.
Berdasarkan data BGN, per 31 Agustus 2025 tercatat 6.018 dari 18.955 mitra dalam tahap persiapan terkena rollback akibat tidak menunjukkan progres pembangunan selama 30–45 hari.
Dari jumlah itu, sebanyak 2.123 mitra berhasil membuktikan adanya perkembangan dan statusnya kembali ke tahap persiapan.
Saat ini, terdapat 8.767 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi, sementara 12.868 masih dalam proses persiapan.
Dengan target 25.421 SPPG secara nasional, kebutuhan yang belum terpenuhi mencapai 3.786 unit.
“Sehingga sisa kuota yang kemudian terbuka kembali bagi mitra yang selama ini mengeluh karena portal mitra-nya ditutup, itu kurang lebih 3.786. Jadi dengan kebijakan rollback itu yang tadinya kuota SPPG di seluruh Indonesia sudah penuh, akhirnya bisa terbuka kembali,” jelas Dadan.
Dadan mengingatkan para calon mitra untuk menyesuaikan pendaftaran dengan kebutuhan daerah.
Ia mencontohkan, di Provinsi Aceh target pembangunan SPPG mencapai 628 unit. Dari jumlah tersebut, 290 sudah beroperasi, 280 masih dalam persiapan, dan hanya tersisa 58 kuota.
“Itu artinya ada 58 mitra yang masih berpeluang untuk bisa membuat SPPG di Aceh,” kata Dadan.
Sementara itu, di Jawa Timur kuota pembangunan SPPG yang tersisa sebanyak 464 dari total kebutuhan 3.695.
Adapun di Jawa Barat, masih tersedia 405 kuota dari total target 4.819 SPPG.
“Nanti perkabupaten perkecamatannya kita akan kirimkan datanya lebih lengkap, sehingga sekarang itu bukan mitra yang mengajukan titik dan mengajukan ke Badan Gizi, tapi mitra harus melihat di daerah mana yang kuotanya masih ada. Jadi jangan dipaksakan karena kalau sudah habis, kita sudah tidak bisa lagi memverifikasi,” tegasnya.