Sel. Nov 18th, 2025

Rahani dan Rabani: Kausa Prima (Bagian Satu)

Oleh ; Syamsul Noor

ALAM semesta baru beberapa detik lalu Tuhan ciptakan. Langit dan bumi juga baru terwujud. Seluas mata memandang tak ada sesuatu apa pun dan makhluk apa pun di bumi.

Kosong melompong. Gelap pekat. “Baik sekali dan terlihat teramat indah bila Kuciptakan samudera raya, bukit-bukit, gunung-gunung, dan di antaranya ada lembah-lembah.”

Roh Tuhan tiba-tiba melesat ke sana ke mari. Melayang-layang di permukaan samudera. Air bergeriap dan bergelombang bagai orkestra alam yang teramat indah harmonis.

Tuhan berfirman kepada langit dan bumi, “Menjadi Teranglah.” Lalu langit dan bumi pun menjadi Terang bercahaya. Sang Maha Pencipta mengamati wujud terang itu sangat baik. Selanjutnya Dia memisahkan wujud Terang dari wujud Gelap.

Tuhan menamakan wujud Terang itu Siang dan wujud Gelap itu Malam. Lalu, di antara keduanya terbina batas serupa tirai maka menjadilah Petang dan menjadilah Pagi. Itulah Hari Kesatu. Kemudian Tuhan kembali berfirman, “Jadilah cakrawala di tengah segala Air guna memisahkan air dari air.”

Tuhan menjadikan cakrawala dan Dia memisahkan Air di bawah cakrawala itu dari Air di atasnya. Demikianlah kepada segala Air berlaku.

Tuhan memberi nama buat cakrawala itu Langit. Lalu, jadi Petang dan jadi Pagi, itulah Hari Kedua.

Berfirman Tuhan, “Alangkah baik segala air di bawah Langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan kering.” Sehingga jadilah demikian.

Lalu Tuhan menamakan Kering itu Darat. Kumpulan air itu Dia namakan laut. Tuhan menyaksikan semuanya itu baik.

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah Tanah di Darat menumbuhkan tunas-tunas muda, Tetumbuhan berbiji, segala jenis pohon menghasilkan buah-buahan juga berbiji. Sehingga Tumbuh-tumbuhan menghiasi Bumi.” Maka jadilah demikian di Bumi. Tuhan mengamati bahwa semuanya itu baik. Selanjutnya, jadilah petang dan jadilah pagi. Jadilah hari ketiga.

Tuhan berfirman, “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan atas kehendak Tuhan Maha Pencipta mewujudlah demikian.

Sementara itu Tuhan menciptakan kedua benda penerang besar itu, yakni benda lebih besar menguasai siang dan benda lebih kecil menguasai malam. Tuhan juga menjadikan bintang-bintang. Tuhan memposisikan semuanya di cakrawala untuk menerangi bumi.

Satu menguasai siang dan malam, dan satu lagimemisahkan terang dari gelap. Tuhan menyaksikan semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.

Kembali Tuhan berfirman, “Hendaklah dalam air bergeriapan makhluk hidup. Hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.” Tuhan menciptakan binatang-binatang laut besar dan segala jenis makhluk hidup bergerak, yang bergeriapan dalam air, dan segala jenis burung bersayap. Tuhan nendapati semuanya itu baik.

Kemudian Tuhan memberkati semuanya itu, seraya firman, “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.” Jadilah petang dan jadilah pagi demikianlah hari kelima.

Tuhan berfirman, “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak beserta binatang melata, dan segala jenis binatang liar.” Menjadilah demikian. Tuhan menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Tuhan menghendaki semuanya itu baik.

Tuhan berfirmanlah, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, dan atas ternak, serta atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata merayap di bumi.”

Lalu Tuhan menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Tuhan diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Tuhan memberkati mereka lalu berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambahlah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara serta atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Berfirman Tuhan, “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohon buahnya berbiji, demikian itu akan menjadi makananmu.

Ada pun segala binatang di bumi dan segala burung di udara segala yang merayap di bumi; bernyawa. Kuberikan segala tetumbuhan hijau menjadi makanannya.” Maka menjadilah demikian. Tuhan menyaksikan segala yang Dia dijadikan itu, sungguh amat baik. Menjadilah petang dan menjadilah pagi maka demikian itulah hari keenam.

[Bibliografi: Kitab Genesis memuat Firman Elohim kepada Nabi Musa alaihissalam].

By Media Sejahtera Indonesia

Laju Informasi Pengetahuan Masyarakat Indonesia yang Transpran, Adil dan Maju Guna Pembagunanan NKRI Lebih Baik

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *