Jakarta,msinews.com-Mantan Menteri Koodinator Bidang Ekonomi, keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin (28/7/2025).
Pria kelahiran Pati pada 11 Januari 1935 tersebut meninggal dunia pada usia 90 tahun. Kabar meninggalnya Kwik Kian Gie dikonfirmasi politikus senior PDI-P, Andreas Hugo Pareira.
“Ya betul, 28 Juli 2025 sekitar pukul 22.00 WIB, dalam usia 90 tahun,” ujar Andreas,dikutip Kompas.com, Selasa (29/7/2025) dini hari.
Sebelumnya, Kwik Kian Gie sempat mengelukan masalah pencernaan hingga harus menjalani perawatan kesehatan selama dua bulan di RS Medistra.
Selama kariernya, ekonom Indonesia yang satu ini aktif di bidang pendidikan. Ia mendirikan SMA hingga Institut Bisnis.
Profil Kwik Kian Gie
Selain dipercaya menjabat sebagai Menko Ekuin oleh Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Kwik Kian Gie juga pernah menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004).
Kwik Kian Gie juga meninggalkan sejumlah warisan di bidang pendidikan. Dia pernah mendirikan SMA Erlangga di Surabaya pada tahun 1954.
Suami dari Dirkje Johanna de Widt ini juga mendirikan sekolah MBA pertama di Indonesia pada 1982 bersama dengan Prof. Panglaykim yang diberi nama Institut Manejemen Prasetya Mulya.
Perjuangan Kwik Kian Gie ,untuk mencerdaskan anak bangsa berlanjut pada 1987, bersama-sama dengan Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko mendirikan Institut Bisnis dan Infomatika Indonesia (IBII) yang kini berganti nama menjadi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business).

Pendidikan
Kwik Kian Gie mengenyam pendidikan di SMA Bagian C (1955). Sempat kuliah di fakultas hukum selama 6 bulan lalu pindah ke fakultas ekonomi. Ia memilih pindah jurusan karena dirinya tak bisa berbahasa Belanda dan Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1956; tingkat persiapan) sebelumnya Nederlandsche Economische Hogeschool, Rotterdam, Belanda (1963).
Karier
1. Staf lokal Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda (1963–1964)
2. Direktur Nederlands Indonesische Goederen Associatie (1964–1965)
3. Direktur NV Handelsonderneming “IPILO”, Amsterdam (1965–1970)
4. Direktur PT Indonesian Financing & Investment Company (1971–1974)
5. Direktur Utama PT Jasa Dharma Utama (1978)
6. Komisaris PT Cengkih Zanzibar (1978)
7. Direktur PT Altron Panorama Electronics (1978–1990)
8. Ketua Dewan Direktur Institut Bisnis Indonesia (1987–sekarang)
9. Kepala Badan Litbang PDI (1991-1998)
10. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (1999)
11. Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Indonesia (1999–2000)
12. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2001–2004).//domi lewuk/dari berbagai sumber .