Jakarta, InfomsiNews-Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyambut baik ketertarikan dunia usaha Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, khususnya dalam kerja sama digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta makanan ternak.
“Ada beberapa hal yang disampaikan dalam pertemuan. Di antaranya, ada pengusaha AS yang ingin mengembangkan digitalisasi UMKM, makanan ternak, dan mainan. Kami juga berharap kerja sama dalam bentuk investasi, tidak hanya perdagangan,” kata Zulkifli Hasan pada awak media Semarang, Kamis 24/8/2023.
Lebih dari pada itu, kata Zulhas (Sapan akrab_red) bisnis AS mengundang para pelaku bisnis Indonesia untuk berkunjung ke AS dan menjajaki peluang-peluang kerja sama dagang. I
Zulhas menilai hal ini menjadi kesempatan baik bagi Indonesia untuk mencari komoditas-komoditas yang layak dikembangkan lebih jauh.
“Dewan Bisnis ASEAN—AS juga mengundang pengusaha Indonesia untuk ke AS. Kalau ada pengusaha-pengusaha kita yang berminat bekerja sama, mereka siap memfasilitasi kunjungan,”jelas Zulhas
Untuk diketahui pertemuan Zulhas dengan Kepala Pusat Kebijakan dan Wakil Presiden Senior-Riset di Dewan Bisnis Amerika Serikat–ASEAN (United States—ASEAN Business Council/US—ABC) Marc P. Mealy, di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin lalu.
Para pelaku bisnis menyampaikan harapan mereka kepada Kemendag untuk dapat terlibat dalam implementasi Digital Economic Framework Agreement (DEFA) di Indonesia. Mereka umumnya telah mendapatkan rekomendasi dari negara-negara anggota ASEAN dalam pertemuan AEM ke-55.
Untuk informasi dari Kemendag pada periode Januari s.d Juni 2023, total perdagangan Indonesia dengan AS mencapai USD 17,18 miliar. Pada 2022, total perdagangan Indonesia dengan AS mencapai USD 39,79 miliar.
Nilai tersebut meningkat 7,43 persen dibanding 2021. Pada 2022, ekspor Indonesia ke AS sebesar USD 28,18 miliar dan impor Indonesia dari AS sebesar USD 11,61 miliar. Indonesia menikmati surplus sebesar USD 16,56 miliar.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke AS pada 2022 adalah mesin dan peralatan listrik, barangbarang rajutan, alas kaki, pakaian jadi bukan rajutan, serta lemak dan minyak hewan dan nabati.
Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari AS pada 2022 adalah mesin dan pesawat mekanik, biji-bijian berminyak, ampas dan sisa industri mainan, bubur kayu, serta produk susu, mentega, dan telur. (Bay)