Palembang, msiews.com – Kreativitas Konseptual dan kreativitas Fungsional/Sosial dari Milleneal Cyber Park (MCP) kali pertama dicetuskan sebagai ide brilian Ir. H. Eddy Santana Putra, M.T (ESP).
Cakrawala pemikiran atau mindset membangun bernuansa metaverse memang umumnya tidak lahir dari kalangan politisi praktis kebanyakan. Postulat dan pameo publik itu terbantah oleh kreativitas ESP tentang MCP.
Tepat sebagaimana telah ESP kemukakan, terutama di dalam acara Opini Jurnalis, program MCP merupakan solusi dari beragam masalah di sekitar generasi mileneal atau gen-Z.
Sesuai dengan nama programnya, target atau sasaran utama MCP adalah kalangan mileneal (biasa disebut juga generasi Z; gen-Z). Bukan konsklusi irasional bila ESP sangat cepat tanggap dengan beraneka problem gen-Z, terutama di era metaverse yang hampir semua hal serba digital dan setiap aspeknya membutuhkan cyber (web; internet).
Ketajaman analisis ESP memungkinkan dia secara integral dan holistik membaca fenomena yang buat kebanyakan politisi lain tidak terbaca. Secara sederhana ESP merumuskan “paid to Affiliates” yang dikenal para pemain marketplace menjadi “konsinyasi BUMD”.
ESP tidaklah berlebihan menjadikan pola Konsinyasi BUMD sebagai solusi mengatasi lonjakan angkatan kerja, pengangguran, dan bahkan membuka peluang bagi menumbuhkan wirausaha baru. Semua kiat itu ESP gulirkan mengarah fokus pada gen-Z.
Tak hanya itu ESP membarenginya dengan berbagai opsi pelatihan-pelatihan wirausaha dan influencer UMKM digital, fasilitas internet berspeed tinggi, dan Gaming E-Sport.
ESP menjamin program andalan MCP akan didukung penuh oleh aplikasi teknologi canggih yang relevan dengan kebutuhan kalangan mileneal.
Sebagai program andalan berbasis cyber, MCP secara selektif dan fleksibel membuka akses bertahap bagi inovasi dan perkembangan trend bisnis cyber di kalangan gen-Z.
Secara global, trend bisnis cyber yang dikenal sangat bervariasi atau tidak hanya marketplace saja. Melalui cyber cukup banyak gen-Z berpenghasilan tinggi melebihi penghasilan wirausaha manual
Selain melalui Konsinyasi BUMD yang dalam dunia cyber lazim disebut paid to affiliate (PTA), terdapat pula:
(1) Paid to Write (PTW);
(2) Paid to Read (PTR);
(3) Paid to Survey (PTS);
(4) Paid to Promote (PTP);
(5) Paid to Click (PTC); dan sebagainya.
Semua bisnis berbasis cyber tersebut dapat menjadi alternatif bagi gen-Z untuk berpenghasilan sebagaimana wirausaha manual. Dalam tahap awal MCP akan memfasilitasi gen-Z melalui Konsinyasi BUMD.
“Hanya satu kali diberi modal sudah bisa jalan. Tentu nanti akan diadakan pelatihan-pelatihan gratis,” jelas ESP.
Keungulan program MCP gagasan ESP sebagaimana uraian di atas bersifat eksplisit. Gagasan MCP juga memiliki keunggulan bersifat implisit, yaitu secara tidak langsung berpotensi menjadi pilot project bagi pengembangan Database Cyber Park (DCP).
Program MCP menjadi andalan E-RA semakin sangat krusial dan urgen dalam mengantisipasi peningkatan jumlah angkatan kerja, yang dari tahun ke tahun menunjukkan angka relatif cukup tinggi.
Sangat beralasan E-RA prihatin pada jumlah angkatan kerja di Sumsel yang cenderung memperlihatkan peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) di Provinsi Sumsel, jumlah angkatan kerja Sumsel pada periode Februari 2024 mencapai 4,56 juta orang atau meningkat sejumlah 62.600 orang dibandingkan periode Februari 2023. (SN/Biro SumselBabel).*