Jumat Agung, Peringatan Penyaliban dan Wafatnya Yesus

Jumat Agung, Sengsara dan Wafat Tuhan Yesus Kristus
banner 468x60

Jakarta,msinews.com-Hari ini, 29 Maret 2024 umat Kristiani memperingati perayaan Jumat Agung,sengsara dan wafatnya Tuhan Yesus .

Peristiwa Jumat Agung termasuk dalam Tri Hari Suci jelang perayaan Paskah yang jatuh pada Minggu (31/3/2024).

banner 336x280

Lalu apa makna dari Jumat Agung bagi umat Kristiani? 

Dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) arus utama tradisi Kristen menyatakan bahwa perjamuan terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya pada malam sebelum penyaliban adalah seder Paskah.

Artinya, tanggal kematian Yesus jatuh pada 15 Nisan dalam Kalender Yahudi atau pada hari pertama (dimulai saat matahari terbenam) Paskah.

Sedangkan menurut Kalender Gregorian (Barat), tanggal kematian Yesus adalah 7 April. Namun, menurut Injil Yohanes, Paskah belum dimulai ketika perjamuan terakhir Yesus diadakan, yang akan menandai tanggal kematian-Nya pada 14 Nisan.

Walau demikian, umat Kristen tidak memperingati tanggal tersebut. Sebaliknya, mereka mengikuti tanggal Paskah yang tampaknya fleksibel dan sesuai kalender lunisolar Yahudi bukan kalender matahari Gregorian.

Adapun, perbedaan pendapat pada saat itu menjadi dasar penanggalan Jumat Agung pada 20 Maret atau kemungkinan tanggal pertama Paskah dan 23 April.

Perjamuan Terakhir Yesus, wafat, dan kebangkitan-Nya diperingati dalam satu peringatan pada malam sebelum Paskah. Sejak itulah, ketiga peristiwa penting tersebut diperingati secara terpisah hingga Paskah menjadi peringatan Kebangkitan Yesus.

 Liturgi Jumat Agung

Adapun, perayaan liturgi Jumat Agung mengalami berbagai perubahan selama berabad-abad. Gereja Katolik Roma misalnya, ritual liturgi misa tidak dirayakan pada hari Jumat Agung meskipun liturgi dilakukan.

Sedangkan pada Abad Pertengahan, hanya imam yang memimpin dan mengambil Komuni Kudus yang dikuduskan di misa Kamis Putih. Sementara umat Katolik melakukan komuni pada Jumat Agung sejak tahun 1955.

Dalam buku Hari Raya Liturgi, perayaan Minggu Paskah tidak pernah dialihkan ke hari Jumat Agung. Adapun alasannya, Jumat Agung merupakan perayaan khusus yang berkonsentrasi untuk memperingati sengsara dan kematian Yesus.

Jumat Agung menegaskan bahwa kesengsaraan dan kematian Tuhan dikenang secara istimewa dan tersendiri. Maka itu, Jumat Agung dipisahkan dari Paskah yang merupakan hari kebangkitan dan kemenangan.

Prosesi Jumat Agung

Pada Setiap Jumat Agung, umat Kristiani mengenang sengsara dan wafat Yesus Kristus. Hari Jumat Agung dirayakan sebagai upacara agung tanpa Ekaristi karena fokus pada sengsara dan wafat Tuhan yang membawa keselamatan bagi umat-Nya.

Dalam proses ini, suasana liturgis yang dibangun pada Jumat Agung merupakan suasana hormat, khidmat, dan syukur atas penebusan dan keselamatan yang umat Kristiani terima melalui salib.

Sementara Misteri sengsara dan wafat Tuhan di salib merupakan misteri kasih Allah yang besar dan mengambil bentuk paling dramatis.

Mengutip pendapat Mysterium Crucis-Mysterium Paschale oleh Johanis Ohoitimur, dkk, ibadah Jumat Agung terdiri dari tiga bagian yaitu Ibadat Sabda, Penghormatan Salib, dan Perayaan Komuni.

Dalam Missale Romanum 1570, komuni pada Jumat Agung dikhususkan untuk imam. Namun pada pembaruan pekan suci tahun 1955/1956 sampai sekarang, komuni diberikan kepada seluruh umat. **dom.

 

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *