Jakarta, MSINews.com – Debat ke Tiga Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, Nomor urut 1 Anis Baswedan dan Nomor urut 2 Prabowo Subianto nampaknya belum merasa puas dengan pembicaraan masih-masing antara calon. Pasalnya pertanyaan hingga saling sindir dan waktu membuat mereka harus menyampaikan kembali persoalan dalam konferensi pers.
Berawal dari Ganjar kembali menegaskan keinginannya untuk berdebat data, namun menyayangkan ketidaktersediaan waktu yang kurang apa yang dia inginkan. Ia menekankan hati-hati dalam berbicara, menantang pihak lain untuk membandingkan data.
Baca juga : Debat Ketiga Capres: Ganjar, Anies, dan Prabowo Sampaikan Visi Misi
“Data yang Saya kepingin dalam konteks debat data Saya dibantah. Sayang saya tidak mendapatkan itu. Ketika kita berbicara sebaiknya kita sama-sama hati-hati. Saya orang yang fair, kalau tidak tahu saya minta silakan dikoreksi tapi kalau saya punya data ini dan anda tidak mampu mengatakan maka anda harus mengakui bahwasa saya yang benar, kecuali ada cara yang lain.,” kata Ganjar depan awak media, 7/1/2024.
“Saya berikan kesempatan silahkan kali ini boleh dibantu. Saya tidak ada yang membantu maka publik masyarakat mesti diberikan edukasi berbasis pada data sehingga mereka akan mengerti itu benar ini salah ini omdo dan ini benar,” Sambungnya.
Saat ditanya tentang janji debat dengan Prabowo, Ganjar menilai perlunya berdebat hari ini, dan jika tidak siap, sebaiknya jangan berdebat. Dia mengatakan ini tidak perlu debatnya itu hari ini kenapa mesti besok. Ia menyebut kalau memang tidak siap jangan berdebat.
“Kalau mau siap iya persiapkanlah dengan baik debat itu maka kalau kemudian kita waktunya terbatas itulah ujian. Kalau anda tidak perform jangan menantang pada ruang lain. Ruang lain nanti ada ruang sendiri dan anda akan berbicara dengan yang lain sebagai Menteri pertahanan,” bebernya.
Sementara Capres Nomor Urut 1, Anis Baswedan, menyampaikan ketidakpuasannya terhadap kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan selama 5 tahun. Ia mengingatkan bahwa ini bukan hanya masalah pribadi, tetapi menyangkut keselamatan dan keamanan bangsa.
Menurutnya hal penting adalah perlunya perubahan dengan menghadirkan kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika. mengutip kata-kata Panglima Jenderal Sudirman.
“Kita sampaikan fakta-fakta mengapa kita harus melakukan perubahan dan ketika di situ kita tunjukkan apa saja yang selama ini menjadi masala. Kita akan melakukan koreksi kita ingin menghadirkan kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika kepemimpinan yang mengutip kata-kata panglima jendral Sudirman,” kata Anis.
Anis menyoroti pentingnya kesucian dan tidak berkompromi dalam etika kepemimpinan, khususnya dalam pertahanan.
Anis menjelaskan hal tersebut didasarkan pada kesucian karena itu jangan lakukan kompromi dalam perusahaan etika. Ia mengakui karena ketika memimpin sebuah mekanisme pertahanan angkatan perang maka etika itu menjadi nomor satu.
“Kami betul-betul memastikan ini harus dijunjung tinggi dan kami yang menyampaikan bahwa ada beberapa persoalan selama ini. Kami sampaikan sebagai bagian dari keinginan untuk republik ini aman keinginan dari Republik ini bisa mempertahankan keselamatan setiap keluarga,” ucapannya.
Sementara Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, menanggapi Capres Nomor 1 dan 3 dengan ekspresi kekecewaan terhadap kualitas narasi yang disampaikan. Ia menilai banyak data yang disajikan salah dan mengkritik upaya mencari poin politik. Ia menyebut masalah pertahanan, yang menurutnya tidak seharusnya dilakukan.
Prabowo menilai pentingnya menjaga rahasia dalam masalah pertahanan dan menilai beberapa pernyataan paslon sebagai provokasi. Meskipun kecewa, Prabowo mempercayai penilaian rakyat.
“Saya komentar sedikit saya agak sedikit kecewa dengan kualitas terutama narasi yang disampaikan oleh paslon-paslon. Menurut saya mereka pertama datanya banyak yang salah keliru kedua masalah pertahanan ini mau dipakai sebagai bahan mencari poin politik. Kata Prabowo
Prabowo juga mencatat prestasi besar selama kepemimpinannya, termasuk mendapatkan kontrak terbesar dalam sejarah Indonesia. Ia menekankan pertumbuhan industri pertahanan dan terobosan dalam berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, sains, dan teknologi.
“Kita punya terobosan-terobosan banyak kita membangun lebih dari kita bangun 24 rumah sakit 25 rumah sakit di seluruh Indonesia. Dalam kurun waktu masa kepemimpinan saya kemudian kita membangun empat fakultas di bidang sains teknologi engineering matematika fisika kimia biologi,” ungkapnya.
Prabowo membantah kritik terkait usia alat-alat perang bekas, menegaskan fokus pada usia pakai yang masih layak. Ia menunjukkan komitmen untuk menjadikan Indonesia lebih berperan dalam dunia internasional.
“Masalah barang-barang bekas itu saya kira juga menyesatkan alat-alat perang itu usianya rata-rata 30 tahun yang penting adalah usia pakai flying always seiring ours. Kita ingin yang terbaik kita ingin termodern tapi kenyataannya kadang-kadang kita perlu untuk memiliki alat-alat menutupi kekurangan sekarang,” punkasnya.’