Semarang, MSINews.com – Perjalanan kereta api dari Kota Semarang ke arah timur masih terhenti akibat banjir yang menggenangi rel di petak antara Stasiun Semarang Tawang hingga Stasiun Alastua. Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyatakan bahwa ketinggian air masih mencapai 20 cm di atas kop rel di jalur tersebut.
Baca Juga : Melvia, Pendamping PKH Yang Setia Mengabdi Di Tengah Musibah Pesisir Selatan
“Rel masih terendam banjir, sehingga kereta belum bisa melintas,” ujar Franoto di Semarang, Jumat 15/3/2023.
Dikatakannya bahwa empat rangkaian kereta api (KA) telah dibatalkan keberangkatannya pada Jumat ini karena kondisi rel yang masih tergenang air.
Keempat KA tersebut adalah KA Kedung Sepur, KA Banyubiru, KA Blora Jaya, dan KA Ambarawa Ekspres.
Baca Juga :
Melvia, Pendamping PKH Yang Setia Mengabdi Di Tengah Musibah Pesisir Selatan
“Kereta tidak dapat beroperasi karena rangkaian masih berada di Stasiun Semarang Poncol,” tambahnya.
Franoto juga menyebutkan bahwa pola operasi pengalihan perjalanan melalui jalur selatan masih tetap dilakukan.
Dia menjelaskan bahwa KA dengan rute Surabaya-Jakarta dialihkan melalui jalur selatan hingga banjir di petak antara Stasiun Tawang hingga Alastua surut.
Untuk arus perjalanan KA dari Semarang melalui Stasiun Tawang, katanya, sudah kembali normal.
Namun, PT KAI meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami calon penumpang akibat perubahan pola operasi akibat banjir tersebut.
Franoto memastikan bahwa calon penumpang yang batal berangkat akan memperoleh pengembalian bea tiket secara penuh.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat bahwa sedikitnya 158 ribu jiwa terdampak banjir yang melanda sebagian wilayah Ibu Kota Jawa Tengah sejak Rabu (13/3).
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Martanto, mengatakan bahwa korban terdampak banjir awalnya tersebar di 30 kelurahan di enam kecamatan.
“Banjir sudah mulai surut, namun masih ada 17 kelurahan yang masih terendam,” ungkapnya.
Endro menyebutkan bahwa petugas gabungan masih berfokus pada evakuasi dan penyaluran logistik untuk warga terdampak. “Prioritas kami adalah distribusi makanan siap saji,” tambahnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa kendala utama dalam pendistribusian logistik adalah keterbatasan akses, dimana hanya perahu yang dapat digunakan.
Endro menyoroti bahwa kondisi terparah akibat banjir terjadi di wilayah Kelurahan Trimulyo, dimana ketinggian air mencapai lebih dari 1 meter.
Banjir yang dipicu oleh hujan deras sejak Rabu (13/3) hingga Kamis (14/3) menggenangi Kota Semarang, mengakibatkan gangguan signifikan terhadap berbagai sektor termasuk transportasi kereta api dan kehidupan sehari-hari warga. PT KAI dan instansi terkait terus berupaya untuk mengatasi dampak banjir dan memulihkan kondisi normal secepat mungkin. (Dik)