JAKARTA, MSINEWS.COM- Presiden RI Ke-8, Prabowo Subianto diagendakan akan menyampaikan Pidato di gedung Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York City, Amerika Serikat,Selasa (23/9/2025) pukul 09.00 Waktu setempat.
Momen ini dinilai sangat penting bagi kesempatan Indonesia. Sebab, dalam 10 selama Presiden Joko Widodo sering absen.
Menanggapi hal tersebut,Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, kehadiran dan pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah momen yang ditunggu-tunggu selama satu dekade terakhir.
“Ini merupakan pidato Presiden Republik Indonesia yang ditunggu-tunggu setelah hampir 10 tahun tidak ada Presiden Indonesia yang hadir di sidang PBB,” kata Puan kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senin (22/9/2025).
Puan berharap pidato Presiden Prabowo dapat menciptakan suasana segar bagi dunia di Sidang Majelis Umum PBB 2025.
“Tentu saja kami mengharapkan pidato Presiden Prabowo nantinya akan bisa membawa suasana segar yang membanggakan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Menurut Puan, kehadiran Presiden Prabowo pada Sidang Umum Majelis PBB itu sangat penting.
Ia yakin, bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai hal untuk disampaikan Prabowo di forum internasional tersebut.
Adapun, salah satu topik yang mungkin disampaikan oleh Prabowo dalam sidang umum PBB adalah terkait dorongan terhadap kemerdekaan Palestina.
“Tentu saja akan banyak hal yang disampaikan oleh Presiden Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah. Mungkin salah satunya yaitu terkait dengan isu Palestina, saya juga belum tahu apa yang akan beliau sampaikan,” tegasnya.
Sementara itu, juru bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Vahd Nabyl Achmad Mulachela memastikan, Presiden RI Prabowo Subianto akan berpidato di hadapan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (23/9/2025) besok (hari ini-red).
“Ya pastinya isu Palestina akan masuk dalam pembahasan. Of Course, itu sesuatu yang selalu kita bawa,” kata Yvonne usai media gathering pada 17 September di Jakarta Pusat.
“Dan tentunya kesempatan Sidang Majelis Umum PBB menjadi kesempatan yang sangat baik untuk terus mendorong pelaksanaan program-program dan visi asta cita
Bapak Presiden,” katanya dilansir cnn indonesia.
Dikatakan bahwa, reformasi sistem multilateral dapat mendorong peranan yang lebih penting bagi negara-negara Global South yang dipedomani oleh semangat Bandung.
“Hal tersebut akan terus dibawa oleh delegasi Indonesia, dalam sidang yang sangat penting itu.” imbuh nya. **
(tim redaksi/domi lewuk).