Jakarta, Polisi Militer Kodam Jayakarta menahan inisial Praka RM, anggota Paspampres, diduga menganiaya salah satu warga Bireun, Aceh hingga meregang nyawa.
Melalui Asisten Intelejen Danpaspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membenarkan penahanan Praka RM.
“Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan” ujar melalui keterangan tertulisnya, Minggu 27/8/2023.
Herman mengatakan jika terbukti bersalah, maka anggota Paspampres itu akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan tegas dan transparan.
“Kami mohon doanya semoga permasalahan ini dapat segera diselesaikan,” ujar Herman.
Baca Juga : Intip Harta Busiman Sudjatmiko, Nah ini Besaran Jumlah Duitnya:
Sebelumnya, beredar kabar tentang penganiayaan yang dilakukan oleh anggota Paspampres terhadap seorang warga asal Mon Keulayu, Aceh berinisial IM di Jakarta. IM diculik dari sebuah toko kosmetik pada Sabtu 12 Agustus 2023, namun belum jelas apa motif dari penculikan tersebut.
Penganiayaan tersebut diketahui menyebabkan pemuda asal Aceh tersebut meninggal. Dilansir dari Berita Acara Pomdam Jaya yang diterbitkan pad 24 Agustus 2023, jenazah IM saat ini sudah diserahkan kepada pihak keluarganya dan sudah dikebumikan di kampung halamannya
Lebih dari itu ada juga Informasi ini turut beredar di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @rakan_aceh. Dalam keterangan unggahan itu, korban disebut sempat menelepon keluarganya dan minta dikirimkan yang sebesar Rp50 juta.
Masih dalam keterangan unggahan itu, turut disebutkan pula korban menyebut jika uang terlambat dikirim, korban akan dibunuh.
Selain itu juga disampaikan bahwa berdasarkan surat penyerahan jenazah yang diterbitkan oleh Polisi Militer Kodam Jaya/Jayakarta, Praka RM berdinas di kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.
Almarhum Imam Mansykur (25) yang diduga tewas diayania merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Masykur (57) dan Fauziah (47) warga Desa Mon Keulayu Gandapura, Bireuen.
Baca Juga :
Ngintip Duit Makan Para Menteri Hingga PNS Golong Tinggi dan Rendah
Said Sulaiman merupakan salah seorang keluarga mereka mengatakan, jenazah dibawa pulang dengan pesawat ke Medan dan dari Medan ke Bireuen dengan ambulan, jenazah tiba sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (25/08/2023).
Jenazah korban dikebumikan beberapa saat kemudian di perkuburan keluarga di kmapung halamannya.
“Saat Imam Masykur tidak diketahui keberadaan waktu itu, kedua orang tuanya juga ke Jakarta, maka ketika jenazah dibawa pulang juga didampingi kedua orang tuanya,” sebut Said Sulaiman.
Menyangkut motif, Said Sulaiman mengaku selama berada di Jakarta almarhum tidak ada masalah dengan siapa saja karena sering bersamanya.
“Almarhum tidak ada masalah dengan siapapun, biasa saja,” ujarnya.
Menjawab Serambinews.com dugaan yang menyebabkan almarhum disiksa dan dibunuh, Said Sulaiman mengaku belum diketahui pasti dan menduga adalah perampokan.
Kasus tersebut katanya sudah ditangani di Jakarta dan dalam proses oleh aparat penegak hukum.
Keluarga korban berharap pelaku penganiayaan dapat dihukum. “Informasinya pelaku sudah ditangkap dan sedang dalam pemeriksaan di Jakarta,” ujar Said Sulaiman.
(ror)