BENGKULU,MSINEWS.COM-Masa depan perekonomian Bengkulu itu ada di jalur laut, sehingga Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu menjadi PR bersama untuk mewujudkan revitalisasi pelabuhan. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD RI Sultan B Najamudin. Ia menilai masa depan perekonomian Provinsi Bengkulu berada di sektor jalur laut seperti jasa distribusi dan ekspor impor lewat tol laut.
Menurut mantan wakil gubernur Bengkulu itu, bahwa wilaha provinsi tersebutĀ berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang artinya memiliki jalur pelayaran langsung ke negara-negara seperti India, Timur Tengah, hingga ke Eropa.
“Di Sumatera misalnya produk unggulannya adalah batu bara, ekspor ke India, nah Bengkulu tidak perlu lagi kapal memutar di selat-selat perairan di Indonesia, tetapi langsung ke tujuan ekspor,” kata Sultan Najamudin dilansir Antaranewsw.
Diketahui, beberapa provinsi di Sumatera masih merupakan pelabuhan sungai yang tentu biaya operasional transportasi angkutan akan lebih tinggi apalagi seperti Jambi dan Sumatera Selatan yang harus memutar Selat Sunda atau Selat Malaka jika harus mengekspor ke negara yang berada di bagian barat dari Indonesia.
“Kalau dari hitungan biaya bisnis tentu akan lebih rendah melewati Pelabuhan Pulau Baai, karena bukan pelabuhan sungai dan tidak harus memutar, bisa langsung ke negara tujuan,” ujar nya.
Meski demikian hal tersebut baru bisa terealisasi ketika Pelabuhan Pulau Baai rampung direvitalisasi dan juga adanya koneksi baik ke provinsi tetangga. Koneksi transportasi darat itu menurut dia yakni jalan tol dan kereta api.
“Di periode Gubernur Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian ini seharusnya pelabuhan dan tol menjadi konsen yang harus selesai. Pelabuhan ini menjadi problem sekaligus peluang masa depan Bengkulu,” tutupnya.
Editor; tim redaksi/dm.