JAKARTA,MSINEWS.COM-Hubungan bilateral antara Indonesia dan Kanada telah berjalan sejak tahun 1950 an atau 75 tahun lebih.
Kedua negara memiliki hubungan dagang yang kuat. Sebagai catatan bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra dagang barang dagangan terbesar Kanada dengan total perdagangan dua arah sebesar $5,1 miliar pada tahun 2023. Ekspor Kanada ke Indonesia bernilai $2,3 miliar dan impor Kanada ke Indonesia senilai $2,8 miliar.
Adapun, ekspor dan impor produk dalam perdagangan ini meliputi barang manufaktur , produk pertanian , dan sumber daya alam .
Selain itu, Kanada juga memiliki kepentingan investasi yang signifikan di Indonesia, dengan nilai investasi langsung sebesar $6,7 miliar pada tahun 2023, menjadikannya tujuan investasi langsung Kanada terbesar kedua di kawasan ini.
Sektor utama, baik dari segi jumlah proyek maupun nilai investasi, adalah industri pertambangan. Jumlah proyek investasi Kanada terbesar berada di Pulau Jawa , tetapi nilai investasi terbesar berada di Sulawesi.
Kini, di tengah tantangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian, kedua melihat pentingnya memperkuat kolaborasi yang saling menguntungkan. Hal itu mengingat meningkatnya nilai perdagangan dan investasi Indonesia–Kanada dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan besarnya potensi yang dapat terus digali bersama.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum lama ini menerima kunjungan Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste Jess Dutton di Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Dalam pertemuan itu kedua negara membahas soal ”penguatan kerja sama ekonomi bilateral’ antara lain perkembangan perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), potensi kerja sama perdagangan, dan perkembangan negosiasi tarif resiprokal kedua negara dengan Amerika Serikat.
“Perjanjian ICA-CEPA ini diharapkan mampu membuka peluang yang lebih luas bagi peningkatan perdagangan barang, jasa, serta investasi antara Indonesia dan Kanada,” ujar Menko Airlangga.
Sementara itu, Ambassador Jess menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas selesainya seluruh proses akhir penyusunan dokumen perjanjian ICA-CEPA. Harapan besar bahwa Perjanjian tersebut dapat menjadi momentum sekaligus membahas agenda kerja sama di bidang perdagangan, energi, dan keamanan kedua negara.
Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste Jess Dutton mengapresiasi pencapaian Indonesia dalam negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat berupa pengurangan tarif dari 32% menjadi 19%.
Kedua petinggi pemerintah-negara tersebut selanjutnya berdiskusi terkait potensi kerja sama untuk meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Kanada.
“Pentingnya kolaborasi Pemerintah Indonesia dengan Kanada sebagai landasan kuat dalam meningkatkan hubungan ekonomi bilateral yang saling menguntungkan, sekaligus mendorong diversifikasi kerja sama di berbagai bidang,” tegas Menko Airlangga dikutip www.ekon.go.id.
Hadir mendampingi dalam pertemuan itu Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi. ***
Siaran Pers/Editor ; domi dese lewuk.