Jakarta,msinews.com – Sebuah tembakan telak meluncur dari mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD. Hal tersebut terkait Dugaan keterlibatan Budi Arie Setiadi, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, dalam labirin skandal backing judi online.
Ia secara terang-terangan menyebut Budi Arie adalah figur yang paling pantas diseret ke muka pengadilan.
Dalam sesinya di Pos Bloc Jakarta, Minggu (6/7/2025), Mahfud menempatkan Budi Arie, “sebagai pemikul beban tanggung jawab , bahkan bisa dianggap sebagai aktor intelektual dari seluruh peristiwa itu. Jadi oleh sebab itu, kalo secara hukum dia sangat layak menjadi terdakwa utama,” tekan Mahfud MD.
Pernyataan ini seketika menggelegar, mengingat kendali Budi Arie di Kementerian Kominfo pada masa-masa krusial itu.
Pernyataan tersebut memperkuat tesisnya dengan memaparkan detail yang mencuat di persidangan.
Terungkap fakta bahwa Budi Arie diduga mengkondisikan masuknya seorang individu yang belakangan tersangkut kasus ini, bahkan melengkapinya dengan jabatan setingkat eselon satu dan imbalan finansial yang mencengangkan.
“Meskipun data resmi menunjukkan laporannya, ‘Tidak bisa Pak ini,’ namun Budi Arie mendesak agar orang ini masuk dan diberi posisi sekelas eselon satu, bukan,Yang kemudian menuntut gaji amat besar,” ungkapnya.
“Lalu apa yang terjadi? Gajinya, atas permintaan Budi Arie agar orang ini bergabung, diambil dari dana operasional Dirjen. Semua ini terkuak di ruang sidang. Bukankah ini sudah gamblang,” urai Mahfud, membuka tirai detail yang kini menjadi pusat perhatian hukum.
Budi Arie Membalas Tuduhan, Melabeli Narasi Beracun dan Mengangkat Panji Perang Melawan Judi Online, Menanggapi gelombang tuduhan serius yang menerpanya, Budi Arie Setiadi tidak menyia-nyiakan waktu untuk bereaksi. Melalui keterangannya pada Senin (19/5/2025).
Ia dengan lugas menepis tudingan yang diarahkan kepadanya, mengecapnya sebagai narasi beracun yang berusaha merobek kehormatan dan integritasnya.
“Itu sama sekali tidak berdasar. Jadi, itu hanyalah bisikan-bisikan kosong mereka, bahwa Pak Menteri akan menerima jatah 50 persen,” bantah Budi Arie dengan lantang, meniadakan setiap jejak dugaan pembagian keuntungan yang santer beredar.
Budi Arie bahkan menantang masyarakat luas untuk menelusuri rekam jejak digitalnya selama masa jabatannya.
Ia bersikeras bahwa justru di bawah kepemimpinannya, strategi pemberantasan situs-situs judi online diintensifkan secara drastis.
“Justru ketika itu saya malah menggenjot habis-habisan pemberantasan situs judol. Silakan periksa jejak digitalnya. Intinya, pertama, mereka (para terdakwa) tak pernah sekalipun mengutarakan niat memberi saya 50 persen,” ungkap Budi.
“Mereka tidak akan berani, karena saya akan langsung menindak mereka secara hukum,” tutpnya.