Jakarta,msinews.com-Isu terkait razia barang-barang impor ilegal membuat pedagang di Pasar Tanah Abang panik dan menutup toko. Padahal, saat itu waktu masih siang dan aktivitas jual beli sedang berlangsung.
Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang,Dahler Syamsir mengatakan bahw sekitar 90 persen barang dagangan para pedagang di pasar tersebut adalah produk impor. Adapun negara asal barang-barang impor tersebuat berasal dari negara Tiongkok.
“Bisa dibayangkan bagaimana kacaunya situasi saat itu. Apalagi informasi tersebut menyebar dengan cepat dari lantai ke lantai dan dari blok ke blok,” kata Dahler Syamsir dikutip rri.co.id Selasa pekan lalu.
Dahler menyebut bahwa lokasi dagang di Blok A saja, jumlah toko atau pedagang mencapai 8.500. Sedangkan di blok B ada sekitar 6.500 toko.
Ia menyebut, hingga Selasa 23 Juli 2024, masih banyak toko yang tutup karena takut ada razia barang impor ilegal. Tak hanya itu, toko-toko atau kios-kios para pedagang yang sudah beraktivitas pun memasarkan dagangannya dengan penuh rasa was-was.
Dahler pun mempertanyakan soal aksi razia produk dagang impor ilegal tersebut. Pasalnya, tidak jelas yang dimasud barang impor ilegal itu yang seperti apa?
Pedagang, dia, membeli barang dagangan produk impor tersebut dengan cara sah dan legal dari penjual di dalam negeri.
“Jika yang mendatangkan barang itu caranya ilegal kan bukan urusan kami,” sesal Dahler.
“Isu razia tersebut juga sangat merugikan para pedagang. Sampai hari ini tidak ada pembeli dari luar daerah yang berani datang karena takut kena razia juga.”
Diketahui sebelum, terkait isu razia barang impor ilegal yang mengincar pusat perbelanjaan seperti Tanah Abang dan ITC Mangga Dua mencuat di media sosial beberapa waktu belakangan ini. Isu tersebut telah membuat para pedagang panik merapikan barang dagangannya dan menutup toko. ** Tim/DD.