Jakarta,msinews.com- Program andalan Presiden Prabowo Subianto, Sekolah Rakyat, akan resmi beroperasi mulai bulan Juli mendatang. Adapun, inisiatif ini lebih dari sekadar pendidikan gratis Sekolah Rakyat adalah strategi komprehensif pemerintah melalui Kemensos untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dengan menggandeng aktif dunia usaha melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR).
Wakil Menteri Sosial atau Wamensos Agus Jabo Priyono menegaskan, sumbangsih sekecil apapun dari sektor swasta akan menghasilkan dampak yang luar biasa besar.
Pernyataan ini disampaikannya Wamensos Agus Jabo Priyono usai bertemu Ketua Yayasan Amanah Bangun Negeri dan Ketua Umum Forum CSR Indonesia di kantor Kemensos, pada Kamis 25 Juni 2025.
Agus menjelaskan pendidikan holistik dan pemberdayaan keluarga, konsep Sekolah Rakyat dirancang secara menyeluruh.
Target utamanya adalah anak-anak dari keluarga miskin yang datanya terverifikasi dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSKS).
“Anak-anak akan bersekolah, orang tua mereka diberdayakan, dan rumah tinggal mereka akan direhabilitasi. Kami ingin memperbaiki kualitas hidup mereka secara menyeluruh,” jelas Agus Jabo.
Tahap awal program ini akan memanfaatkan 100 aset milik Kemensos sebagai lokasi Sekolah Rakyat. Sekitar 9.755 siswa dijadwalkan memulai masa orientasi pada 14 Juli 2025, dan mereka akan langsung menempati asrama dengan fasilitas lengkap.
Selain itu, 100 titik baru sedang disiapkan sesuai instruksi Presiden Prabowo. Dengan penambahan ini, Kemensos menargetkan total lebih dari 20.000 siswa.
Akan mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat sepanjang tahun ini, didukung oleh tim pengajar dan staf kependidikan berjumlah 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan.

Sergi Pemerintah dan Swasta Wujudkan Masa Depan. Ajakan kolaborasi ini disambut positif oleh perwakilan dunia usaha.
Mahir Bayasut, Ketua Umum Forum CSR Indonesia, menegaskan kesiapan pihaknya untuk mendukung program strategis ini.
“Kami siap memulai dengan diskusi-diskusi intensif yang melibatkan pelaku usaha, agar pemahaman tentang Sekolah Rakyat menyebar luas dan membuka pintu bagi kontribusi konkret,” ungkapnya.
Zuraida Hamdie dari Yayasan Amanah Bangun Negeri juga menegaskan komitmen yayasannya.
“Kami siap terlibat penuh dalam program besar ini, khususnya di wilayah operasional kami seperti Kalimantan Selatan,” ucapnya.
Agus Jabo berharap, melalui kerja sama ini, akan terbentuk ekosistem kolaborasi yang kokoh antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas lokal.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi dan gotong royong adalah kunci. Sebab, yang kita kejar bukan hanya angka target, melainkan masa depan yang lebih cerah bagi mereka,” pungkasnya.tim redaksi/E.B.