ISTANBUL, MSINews.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggambarkan serangan Israel terhadap Jalur Gaza sebagai tindakan kejam yang mirip dengan kekejaman Nazi Jerman selama Perang Dunia II.
Dalam sebuah forum pemuda di Istanbul pada Jumat (9/2), Erdogan menegaskan bahwa pasukan Israel telah melakukan pembunuhan terhadap rakyat Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, serta menyiksa ribuan lainnya.
Baca juga : Bawaslu Lamsel Minta Penertiban APK Selama Masa Tenang Pemilu 2024
“Dalam serangan tanpa henti, lebih dari 67 ribu warga Palestina telah mengalami luka-luka akibat gempuran Israel terhadap masyarakat sipil,” ungkap Erdogan, dikutip Antara, Sabtu 10/2/2023.
Dia menambahkan, “Tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur sipil lainnya telah dihancurkan oleh serangan Israel, menciptakan gambaran yang mirip dengan kekejaman yang dilakukan Nazi.”
Erdogan juga menegaskan komitmen Turki dan negara-negara Muslim lainnya untuk terus memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina dan menarik perhatian dunia atas pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan Israel.
“Dengan upaya diplomatik, kami berharap negara-negara Islam dapat bertindak serentak untuk mengakhiri penindasan Israel di Jalur Gaza,” tegas Presiden Turki.
Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidanm mengecam keheningan komunitas internasional atas pembantaian yang terjadi di Gaza, yang menurutnya menunjukkan kegagalan hukum internasional.
Baca juga : Kampaye Akbar Megawati Ajak Warga Pilih Paslon 03 Janji Pesta Besar Jika Menang
“Diperlukan tekanan diplomatik yang lebih kuat terhadap Israel untuk mengakhiri kekerasan ini,” seru Fidanm.
Ia juga mengingatkan bahwa konflik di Jalur Gaza memiliki dampak global, dan penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina adalah kunci untuk mencegah eskalasi lebih lanjut yang dapat mengancam perdamaian dunia.
Dengan pernyataan keras dari pemimpin Turki dan panggilan untuk tindakan internasional, isu konflik Israel-Palestina semakin menjadi perhatian global dan menyoroti urgensi untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut. (**)